Kasih dan Persaudaraan yang Rukun|Buletin Edisi 23 Januari 2022

Kasih dan Persaudaraan yang Rukun

Ibrani 13:1-3
oleh: Pdt. Ellen Lazarus, S.Si (Teol)

Saudaraku yang dikasihi Tuhan

Dalam dunia penuh persaingan dan ambisi, kasih dan persaudaraan yang rukun semakin hari semakin terkikis. Masing-masing orang hidup untuk kepentingan diri dan golongan atau kelompok tertentu sehingga nilai-nilai Kristiani semakin lama semakin memudar. kehidupan jemaat mula-mula seperti yang digambarkan dalam kisah para rasul 2 : 41-47 sudah tidak lagi diamalkan dalam kehidupan jemaat masa kini. Mungkinkah ini keadaan yang terjadi dalam kehidupan jemaat Kristen asal Yahudi yang ada di kota Roma sehingga menjadi alasan Paulus untuk menuliskan surat ini dan menasehati mereka?

Dalam nasehat Paulus disebutkan bahwa orang Kristen harus menunjukan karakter dan jati diri mereka dengan hidup diatas dasar kasih sebagai yang utama. Kasih itu diwujudnyatakan dalam hidup persaudaraan yang rukun. Paulus menyebut “peliharalah kasih persaudaraan”. Kasih persaudaraan yang dimaksudkan disini bukan kasih yang semu atau kasih yang munafik atau kasih yang eksklusif yang tertutup untuk golongan tertentu saja melainkan kasih Kristen adalah kasih yang meneladani Kristus. Kasih yang sempurna, yang universal dan ditujukan bagi semua orang tanpa mengenal perbedaan status dan latar belakang kehidupan. Amalan atas kasih persaudaraan itu diwujudnyatakan dalam hal memberi tumpangan kepada yang membutuhkan tetapi juga berlaku kasih terhadap orang-orang yang terhukum dan yang diperlakukan dengan sewenang-wenang. Sebab alkitab katakan, saat kita memberi tumpangan kepada orang yang membutuhkan, secara tidak langsung kita menjamu malaikat-malaikat Allah (bukankah itu sebuah keistimewaan?). Tuhan Yesus katakan dalam injil Matius 25: 40 bahwa “sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”. Saat kita melakukan kasih kepada sesama kita bahkan kepada mereka yang tidak layak menerimanya sesungguhnya kita telah melakukannya bagi Tuhan sebab semua orang adalah gambar Allah yang dikasihi-Nya maka sudah seharusnya kitapun mengasihi sesama.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan

Apa yang kita tabur dalam hidup ini akan kita tuai pada akhirnya. Saat kita menabur kasih dan kebaikan maka kita pasti akan menuai kasih dan kebaikan pula. Oleh karena itu nasehat Firman Tuhan ini menjadi penting bagi kita. Dalam keadaan apapun, ingatlah untuk selalu mengamalkan kasih persaudaraan sebab mazmur 133 katakan bahwa dalam persaudaraan yang rukun, kesanalah Tuhan memerintahkan berkat, damai sejahtera, sukacita dan kehidupan yang bahagia hari ini dan selamanya. Mari, peliharalah kasih persaudaraan diantara kita. Tuhan Yesus memberkati.



Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :



GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama