Cinta Tuhan Kekal Bagi Kita | Buletin Edisi 6 Februari 2022


CINTA TUHAN KEKAL BAGI KITA

Ratapan: 3 : 22 - 26
oleh: Pdt. Ellen Lazarus, S.Si (Teol)

Saudaraku yang dikasihi Tuhan

Semua yang ada di dalam dunia ini, semu adanya. Tidak ada yang abadi dan tidak ada yang kekal karena segalanya pasti akan berakhir dengan seiringnya waktu berlalu. Hanya ada satu hal yang kekal dan abadi dan yang terus nyata dalam kehidupan kita yaitu cinta Tuhan kita. Tidak peduli apakah kita sedang mengalami sukacita bahkan saat kita ada di dalam kesulitan-kesulitan hidup, cinta Tuhan kita tetap nyata. Penulis kitab ratapan (Yeremia) sangat merasakan itu di dalam kehidupan pribadinya bahkan ditengah kehidupan bangsa Israel yang baru saja mengalami kehancuran dan kejatuhan Yerusalem akibat serangan Bangsa Babel. Namun ditengah keterpurukan itu, Yeremia tetap percaya dan berharap akan pertolongan Tuhan sebab baginya Allah yang disembahnya adalah Allah Sang cinta yang akan menabur kasih dan rahmat-Nya bagi umat-Nya saat umat Israel datang mendekat, memohon ampun, bertobat dan hidup dengan memandang kuasa-Nya maka Tuhan siap mengulurkan kasih setia-Nya bagi umat. Yeremia melukiskan cinta Tuhan itu dalam kalimat “tak berkesudahan kasih setia Tuhan”. Kasih setia adalah kasih yang diikat dalam sebuah perjanjian abadi antara Tuhan dan umat-Nya. Dalam Perjanjian baru, darah Kristus yang mahal adalah pengikat perjanjian abadi, sekali dan untuk selama-lamanya.

Gambaran kasih setia Tuhan tertulis jelas dalam kitab ratapan ini :

  • bahwa Kasih setia Tuhan tidak akan pernah berkesudahan, tidak akan pernah berhenti dan tidak akan pernah berakhir sekalipun hidup ini berat. kasih setia dan kemurahan Tuhan akan berlangsung sepanjang hayat dan Ini dilukiskan dalam pengakuan sang peratap bahwa tak habis-habisnya rahmat dan kebaikan-kebaikan Tuhan. Seperti sang fajar yang tidak pernah terlambat bersinar begitulah kasih setia, kebaikan dan pertolongan Tuhan bagi yang percaya.
  • Bahwa pengakuan akan kasih setia dan rahmat Allah diikuti oleh kemitmen iman sang peratap. Bagi Yeremia, apapun yang terjadi dalam hidupnya, Tuhan adalah bagian yang tak terpisahkan dari jiwanya. Karenanya Yeremia akan tetap berharap sebab Tuhan itu baik bagi yang berharap bahkan baik bagi setiap orang yang terus mencari wajah-Nya. Ditengah situasi yang sulit itu, Yeremia mengajak umat dengan berkata “adalah baik menanti dengan diam pertolongan Tuhan”. Artinya jangan andalkan manusia, jangan berharap kepada kekuatan lain di luar Tuhan ataupun strategi perang dan kekuatan senjata bangsa lain untuk memperoleh kemenangan dan pembebasan melainkan berharap hanya kepada Tuhan saja.
  • Gambaran kebaikan Tuhan itu dilukiskan seperti fajar yang mereka. Saat fajar merekah, saat itu juga kebaikan Tuhan nyata dan kebaikan yang baru terus dilimpahkan bagi yang percaya.

Pesan Firman Tuhan Bagi Kita ialah:

  • Mari mengakui kuasa dan kesetiaan Allah dalam hidup kita dengan belajar untuk percaya sepenuhnya pada pertolongan-Nya sebab ia Allah yang memiliki cinta abadi dalam hidup kita
  • Mari hidup dalam komitmen iman untuk menjadikan Tuhan sebagai bagian yang tak terpisahkan bagi jiwa kita bahwa kita akan tinggal di dalam Yesus dan Yesus di dalam kita. Jika itu terjadi maka kita pasti akan berbuah banyak seperti janji-Nya di dalam Firman-Nya
  • Setiap pagi. Mulailah hari baru dengan membuka hati dan menerima berkat yang selau baru tiap pagi. Sepanjang jantung ini masih berdetak dan napas ini masih berhembus, sepanjang itu pula kita akan merasakan cinta Tuhan kita. Jangan pernah menyerah atau kalah terhadap situasi melainkan percayalah kepada pertolongan-Nya yang datang tepat waktu. Amin


Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :



GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama