MANUSIA DAN KEFANAAN
Kejadian 3 : 1-24oleh: Pdt. Ellen Lazarus, S.Si (Teol)
Eden adalah gambaran kesempurnaan, keutuhan hubungan dan kasih mula-mula yang tercipta antara Allah dan manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan diri- Nya. Sekalipun manusia diciptakan dalam kefaanaan yaitu dari debu tanah yang rendah, rapuh dan kotor tetapi Tuhan telah menghembuskan Roh-Nya yang kudus ke dalam hidung manusia itu dan menjadikannya makhluk yang hidup dihadirat Allah. Dihadirat Allah tidak ada kematian, tidak ada kesusahan, tidak ada pergumulan dan tantangan karena segalanya disediakan oleh Allah untuk dinikmati manusia pertama. Namun, semua menjadi berubah. yang sempurna dan yang utuh itu hancur berkeping-keping karena satu kesalahan yang fatal “pelanggaran akan perintah dan ketetapan Allah”.
Inilah awal kisah kejatuhan manusia ke dalam dosa dan awal mula manusia kembali kepada kefanaan.
Kisah kejatuhan manusia ke dalam dosa dimulai dengan akal licik ular. Ia menggoda Hawa dengan memutar balikan Firman Allah, katanya “tentunya Allah berfirman, semua pohon dalam taman ini boleh kamu makan buahnya”. Bukankah Allah tidak pernah berfirman demikian? Hawa meluruskan dengan menyatakan kebenaran “ buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman : jangan kamu makan ataupun raba buah itu nanti kamu mati” tetapi ular dengan liciknya mempengaruhi pikiran Hawa “sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka , dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat”.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan
Siapa yang tidak ingin menjadi seperti Allah? inilah yang membuat Hawa jatuh sebab terperdaya oleh rayuan ular : “ingin sama dengan Allah”. Sama seperti Lucifer yang telah hidup sempurna dihadirat Allah tetapi masih ingin merampas kedudukan dan kemuliaan Allah dan ini adalah dosa terbesar dari ciptaan Allah. Dosa telah merusak kesempurnaan hidup di tamah Eden dan membawa kefanaan dalam diri Adam dan Hawa. Dosa telah merusak keutuhan hubungan yang terjalin begitu intim antara manusia dengan Allah dan Dosa menyebabkan hilangnya kepercayaan Allah atas manusia karena telah melanggar ketetapan, perintah dan kehendak-Nya. Dosa telah merusak citra diri manusia sebagai gambar dan rupa Allah. karena itu manusia kembali hidup dalam kefanaan sebab terusir dari hadirat Allah.
Pertanyaannya ialah apakah Allah melupakan gambar diri-Nya? Tidak. Allah menginginkan keselamatan dan kehidupan kekal menjadi milik umat ciptaan-Nya yang hidup dalam kefanaan itu. Bagamanakah caranya? Hanya satu jalan yaitu mengorbankan diri-Nya sendiri masuk di dalam kerendahan dan kefanaan melalui kehadiran Yesus Kristus di dalam dunia ini. Dengan melalui jalan salib, jalan penderitaan dan kesengsaraan Ia menebus kita. Golgota adalah akhir dari kisah pengorbanan Kristus dan awal keselamatan kita. Pengorbanan diri-Nya di bukit golgota menjadi bukti kasih paling agung yang ditorehkan dalam diri kita sehingga sekalipun kita hidup dalam kefanaan tetapi memiliki jaminan kehidupan kekal di kerajaan Bapa. Karena itu, memasuki minggu sengsara Tuhan yang pertama ini, marilah kita bersyukur untuk karya agung-Nya. Marilah kita mengakui dosa dihadapan Allah dan memberi diri untuk mengikuti-Nya.
Marilah kita peka mendengar suara-Nya dan percaya kepada-Nya dengan sepenuh jiwa kita, marilah kita berpegang pada setiap perintah dan ketetapan-Nya (jangan hanya mengetahui kebenaran tetapi tidak melakukannya), menyangkal diri dan mengikuti jejak-jejak kaki-Nya agar kita menjadi pribadi yang sempurna di dalam Tuhan dan layak hidup dalam keabadian bersama Tuhan di sorga. Selamat memasuki minggu prapaska I, berjalanlah bersama Tuhan dan akuilah Dia sebagai kekuatan sebab Dia Juru selamat, gunung batu tempat perlindungan kita (Estomihi). Tuhan Yesus memberkati.
AminUntuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :