Memikirkan Pikiran dan Kehendak Allah | Buletin Edisi 20 Maret 2022


MEMIKIRKAN PIKIRAN DAN KEHENDAK ALLAH

Matius 16 : 21 - 28
oleh: Pdt. Ellen Lazarus, S.Si (Teol)
Saudaraku yang dikasihi Tuhan

Pikiran Allah tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia yang terbatas sebab Allah itu adalah Allah yang transenden, yang luar biasa, yang pikiran dan kehendak-Nya terlalu agung dan mulia. Pertanyaannya ialah bagaimanakah caranya agar manusia dapat menjangkau pikiran Allah yang tak terbatas itu? Hal ini hanya akan terjadi jika Allah sendiri berkehendak menyatakannya bagi kita. Dia yang transenden telah menjadi Allah yang imanen, yang begitu dekat dengan manusia bahkan menjadi sama dengan manusia melalui kehadiran Yesus Kristus Tuhan kita.

Karya keselamatan Allah melalui pengorbanan diri-Nya menjadi manusia, lahir dikandang binatang, mati di kayu salib dan bangkit pada hari yang ketiga adalah sesuatu yang tidak dapat diterima oleh banyak agama di dunia sebab tidak realistis bahkan terlalu ajaib. Bagaimana mungkin Dia yang agung menjadi manusia? Bagaimana mungkin Dia yang berkuasa menyembuhkan banyak orang sakit bahkan membangkitkan orang mati harus mengalami kematian yang tragis bahkan harus mati disalib yang adalah lambang kutuk, nestapa dan cela? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam benak kita hari ini dan sesungguhnya sudah ada di dalam benak Petrus dan para murid yang lain. Saat mendengar Yesus menyampaikan pemberitahuan ten-tang penderitaan-Nya Petrus dan para murid yang lain terkejut. Gambaran tentang penderitaan dan kematian Yesus tidak pernah terlintas di dalam benak mereka sebelumnya. Itulah sebabnya Petrus menunjukan reaksi yang tidak biasa. Ia menarik Yesus ke samping dan berkata : “Tuhan hal itu sekali-kali tidak akan menimpa Engkau” (ayat 22)

Dalam pikiran Petrus dan para murid yang lain, Yesus adalah pemimpin israel yang kehadirannya telah lama dinanti dan kehadiranya itu adalah untuk membebaskan mereka dari penjajahan Romawi. Perjuangan baru akan dimulai tetapi kenapa Yesus harus katakan bahwa Ia akan pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dan di hukum mati? Tindakan Petrus menarik Yesus kesamping dan menyangga pernyataan Yesus adalah reaksi protes atas kata-kata Yesus, sebab Petrus memikirkan peistiwa itu dari sisi manusianya tanpa mengerti kehendak dan rencana Allah dibalik peristiwa demi peristiwa yang akan dilalui Yesus.

Saat Yesus memperhatikan reaksi petrus, Yesus berkata kepada petrus

“Enyahlah iblis, engkau suatu batu sandungan bagiku sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah melainkan apa yang dipikirkan manusia”.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan

Kita sedang menjalani masa sengsara Tuhan yang ke-4. Pada minggu ini kita belajar tentang bagaimana memikirkan pikiran dan kehendak Allah. kita belajar bahwa Allah punya rencana dan kehendak dibalik setiap kejadian dalam kehidupan kita dan semua itu adalah untuk mendatangkan kebaikan bagi kita sebab Dia berfirman :

“Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalan-Ku”
(bdk Yesaya 55 :8).

Rancangan Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan keselamatan bagi kita. karena itu, mari berpikir dari perspektif Allah saat kita ada ditengah hidup yang membutuhkan pengambilan ke-putusan dan tindakan cepat. Ber-usahalah menangkap maksud Tuhan dalam kehidupan kita. Ia hanya akan menyatakan pikiran dan kehendak-Nya kepada orang-orang yang hidup dekat dengan-Nya, yang siang malam mencari wajah-Nya dan yang berjalan dalam kehendak-Nya sebab diluar Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa. Amin.





Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :



GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama