DIPAPTIS DALAM KEMATIAN KRISTUS
Roma 6: 1 - 14oleh: Pdt. Ellen Lazarus, S.Si (Teol)
Saudaraku yang dikasihi Tuhan
Alkitab katakan “dimana dosa bertambah banyak di sana kasih karunia semakin berlimpah-limpah” (Roma 5 : 20b). Apakah ini berarti bahwa kasih karunia Allah memperbolehkan kita untuk tetap tinggal atau tekun di dalam dosa? Tidak bapak/ibu/saudara.
Justru ketika kita menyadari kasih karunia Allah dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat maka kita pasti diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah yang mampu melawan dosa dan hidup di dalam kebenaran.
Kenapa?- Kita telah dibabtis dalam kematian Tuhan Yesus Kristus. Artinya melalui kematian Tuhan Yesus Kristus kita dimandikan, dibersihkan dan disucikan dari dosa yang mengotori hidup kita. Siapa yang telah dibabtiskan dalam kematian Kristus, Ia telah mati terhadap dosa dan telah bebas dari dosa sebab kematian Kristus adalah korban yang penghapus dosa.
- Kebangkitan-Nya memberikan harapan baru bagi setiap orang yang percaya yaitu harapan untuk hidup dalam kelahiran baru sebagai manusia yang suci dan yang bersih dari dosa. Jika kita telah mati bersama Kristus maka kita percaya bahwa kitapun akan hidup bersama Kristus.
Kenapa? - Karena Kristus sudah bangkit dan menang atas kematian. Kebangkitan-Nya membuktikan bahwa dosa dan maut tidak berkuasa atas-Nya. Jika dosa dan maut tidak berkuasa atas-Nya maka siapa yang hidup di dalam Dia pasti disucikan dari dosa.
- Kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Siapa yang hidup di dalam Dia akan menyadari bahwa hidupnya adalah hidup bagi Allah bukan menghamba pada dosa. Karena itu jangan biarkan dosa berkuasa lagi di dalam tubuh kita dan jangan menuruti keinginan-Nya.
- Jangan menyerahkan anggota tubuh kita kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman melainkan serahkan diri kepada Allah sebagai orang yang dahulu mati tetapi sekarang hidup untuk menjadi senjata kebenaran Sebab kita tidak akan dikuasai lagi oleh dosa karena kasih karunia Allah.
Memang ini sulit sebab kita cenderung hidup serupa dengan dunia ini. Tetapi Firman Tuhan menjelaskan tentang siapa kita dihadapan Allah dan bagaimana kita dipanggil untuk hidup baru di dalam kebangkitan Kristus. Karena itu, jangan sia-siakan waktu yang ada. Selagi Tuhan memberikan kita kesempatan untuk memahami kasih karunia-Nya, ambil keputusan tepat saat ini untuk :
- Menerima kasih karunia-Nya dengan percaya dan memberi diri disucikan dari dosa (dibabtiskan dalam kematian-Nya)
- Hidup dengan mengandalkan kuasa kebangkitan Yesus. Ia akan mengubah, pembaharui, membentuk dan memperlengkapi kita untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Allah yang mengandung kebenaran. Jangan andalkan diri sendiri atau apa yang kita miliki saat ini karena kita pasti akan jatuh ke dalam jerat si jahat melainkan andalkan Tuhan selalu.
- Selagi diberi waktu hidup, hiduplah untuk Tuhan, bekerjalah seperti untuk Tuhan, melayani-Nya dengan setia dan jangan mau dipengaruhi oleh dunia ini. Berilah warna berbeda ketika saudara berada di tengah dunia kerja dan pelayanan bahkan di dalam keseharian kehidupan saudara sebab kita telah hidup di dalam kasih karunia Allah dan tidak ada lagi penghukuman atas mereka yang hidup di dalam kasih karunia Allah melainkan hanya ada keselamatan.
- Serahkan diri untuk dituntun oleh Tuhan. Jangan hidup menuruti hawa nafsu yang ditawarkan dunia ini melainkan hiduplah dalam kekudusan dihadapan Allah dan manusia.
- Jadilah lilin-lilin kecil yang akan tetap bersinar ditengah kegelapan dunia. Tunjukan jati diri saudara sebagai anak-anak kebenaran yang telah dibabtiskan dalam kematian Kristus dan hidup baru dalam kebangkitan-Nya dan jadilah agen-agen perubahan yang mampu menciptakan suasana baru yang dipenuhi kasih, kebenaran dan keadilan Ilahi dimanapun saudara berada.
Demikian Renungan tentang "Dibaptis Dalam Kematian Kristus", Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :