Persembahan Perintah dan Berkat Allah bagi Umat

Persembahan Perintah dan Berkat Allah bagi Umat

PERSEMBAHAN PERINTAH DAN BERKAT ALLAH BAGI UMAT

Keluaran 29 : 38 -46
Kutipan: Khotbah Ibadah GKI Badan Pekerja Am Sinode 2022

Saudaraku yang dikasihi Tuhan,

Saudara kekasih di dalam TUHAN. Sebelum ibadah ini, apa saja yang saudara siapkan? Pakaian untuk ibadah, Alkitab dan Buku Nyanyian, sarapan yang enak.. Apakah saudara juga menyiapkan khusus persembahan Saudara? Atau Saudara baru akan menyiapkan sebentar saat kita masuki bagian liturgi untuk persembahan Jemaat? Bagaimana catatan Alkitab tentang persembahan?, akan kita pelajari dari bacaan kita, dengan tema : Persembahan; perintah dan berkat Allah bagi umat.

Secara umum, kita tahu bahwa kitab Keluaran ditulis oleh Musa. Sesuai nama kitabnya Keluaran, maka isi bagian ini adalah segala hal terkait perjalanan umat TUHAN keluar dari Mesir dan masuk ke Tanah Perjanjian. Mulai dari umat Israel ditindas di Mesir, sampai dengan berbagai peraturan untuk kehidupan umat dan ibadah umat pada TUHAN.
Khusus dalam bacaan firman kita ini, melanjutkan perintah TUHAN tentang pentahbisan Harun dan anak-anaknya menjadi imam, maka TUHAN memberikan perintah tentang persembahan korban bagi TUHAN.

Dalam pembacaan saat ini kita dapat melihat pembagian menjadi dua bagian, yakni perintah TUHAN bagi umat mempersembahkan korban dengan taat:

  1. Ayat 38- 42a, perintah TUHAN untuk mempersembahkan korban dengan taat. TUHAN memberikan perintah untuk mengolah persembahan, yakni 2 anak domba usia 1 tahun. 1 domba pada pagi hari dan 1 pada malam hari. Domba usia I tahun dipandang sebagai domba dengan keadaan terbaik. la bukan anak domba dan bukan juga domba dewasa, yang sudah tua. Karena domba mencapai usia kematangan pada 2 tahun dan domba bisa hidup sampai usia 12 tahun. Jadi penetapan usia domba I tahun, menujuk pada domba dalam usia terbaiknya. Selain domba ada juga sepersepuluh tepung efa terbaik dan minyak tumbuk seperempat hin. Jika domba melambangkan hasil peternakan, maka tepung dan minyak tumbuh melambangkan hasil pertanian. Bahwa apa yang TUHAN minta dipersembahkan umat, adalah sesuatu yang ada pada umat. TUHAN tidak minta sesuatu yang tidak ada, tapi yang memang ada. Jumlahnya juga jauh lebih sedikit dari semua yang dimiliki umat. I domba dari banyak domba umat, sepersepuluh tepung dan seperempat minyak. Jumlah yang lebih sedikit dari yang tersisa, yang tertinggal untuk umat. Persembahan ini, harus disiapkan dengan baik, sehingga menjadi persembahan syukur yang berkenan pada TUHAN. Persembahan ini juga dilaksanakan turun temurun, di depan Pintu Kemah Pertemuan. Dengan detail TUHAN menjelaskan bagaimana umat harus mempersembahkannya, sangat lengkap dan jelas, sehingga tidak ada yang tidak diketahui untuk tidak dilaksanakan.
  2. Pada bagian selanjutnya, ayat 42b - 46, TUHAN menjelaskan bahwa di dalam ketaatan inilah TUHAN bertemu, menyampaikan firmanNya dan memberkati umat. Ketika umat taat pada perintah TUHAN itu (pointnya bukan di persembahan, tapi taati perintah TUHAN), maka TUHAN akan bertemu umat, TUHAN akan sampaikan firmanNya bagi umat. Jadi pemberian persembahan ini adalah bagian dari tanda ketaatan kepada TUHAN dan ini keuntungannya untuk umat sendiri, karena TUHAN berkenan berjumpa dengan umat. Pemberian persembahan ini bukan untuk keuntungan TUHAN. TUHAN yang maha kudus, mau datang kepada umat dan menguduskan umat. Bahkan apa yang direncanakan sesuai perintah TUHAN juga akan dikuduskan. Seperti umat yang baru mentahbisakan Harun dan anak-anaknya. TUHAN pun akan menguduskan Harun dan anak-anaknya dalam pekerjaan kudus yang mereka kerjakan. Bahwa keseluruhan umat TUHAN juga akan mendapatkan berkatNya, karena TUHAN mau berdiam ditengah-tengah umat Israel. TUHAN menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat TUHAN.

Saudara kekasih di dalam TUHAN, Dari bagian firman Tuhan kita saat ini, 2 hal yang hendak kita renungkan untuk kita di masa ini.

  1. Perintah untuk memberi persembahan dengan taat. TUHAN Sang Pencipta dan Sumber segala kehidupan. Meminta kita memberikan persembahan bukan karena kekurangan, tapi lebih pada menguji ketaatan percaya kita. TUHAN punya semuanya, TUHAN menyedia segalanya. la meminta untuk menguji apakah kita sungguh percaya, lalu taat pada TUHAN. Apa yang TUHAN minta, juga selalu adalah apa yang ada pada kita.
  2. Kita memberi persembahan, tanda kita percaya TUHAN, percaya TUHAN sudah menyediakan dan akan menyediakan, sehingga kita tidak takut untuk keluarkan. Toh yang TUHAN minta dalam perintahNya tidak pernah lebih banyak dari yang kita pakai untuk diri kita sendiri. kita sendiri sudah dipelihara TUHAN dengan caraNya tanpa kita bekerja. Jadi setelah memberi persembahan sulung pun, TUHAN tetap mampu memelihara kita dengan caraNya, sampai kita mendapat hasil pekerjaan selanjutnya.
  3. Memberi persembahan juga tanda kita yang percaya, taat pada perintah TUHAN, mengasihi TUHAN. Bagaimana praktek pemberian persembahan Saudara Jemaat selama ini? Masih taati memberi persembahan bagi TUHAN? Masih rutin memberi persembahan persepuluhan, persembahan syukur? Memberi dengan jumlah yang jujur di hadapan TUHAN? Memberi juga persembahan dalam ibadah­ibadah lainnya. Seorang Jemaat pernah berkata, "pendeta, kalau dihitung ternyata kita beri untuk TUHAN itu bisa 20%, karena 10% untuk persepuluhan, baru persembahan lain-lain, derma, atau saat ulang tahun, saat sembuh dari sakit, itu juga kalau gabung bisa 10%, jadi tiap bulan bisa 20%. Lalu saya menjawab, baru yang ibu dan keluarga pakai berapa persen, 80% kan, tetap lebih banyak yang keluarga pakai dibandingkan yang diberi untuk TUHAN. Yakni tentang nafas kehidupan yang selama ini kita nikmati itu pemberian TUHAN.
  4. Percaya dan taat, menggerakkan berkat besar. Saat kita memberikan persembahan sesuai perintah TUHAN, saat itu TUHAN mengetahui atas pilihan bebas kita manusia-, kita memilih untuk percaya penuh pada TUHAN. Karena kita percaya penuh pada TUHAN, maka kita taat dan karena taat itulah, TUHAN memberikan kepada kita lebih banyak; la firmanNya, rencanaNya bagi kita ke depan. Seperti perkataan TUHAN YESUS, jika kita setia dalam perkara kecil, kita dipercayakan perkara besar (Matius 25 : 21).

Prinsip memberi umat yang percaya; Saya memberi, karena saya telah lebih dulu diberi. Saya memberi karena percaya TUHAN memelihara saya, sudah memberi dan akan terus memberi, tanda percaya dan syukur pada TUHAN. Amin.

https://drive.google.com/file/d//view?usp=sharing


Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :



GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama