Kekasihku Tuhanku | Buletin Edisi 18 September 2022

KEKASIHKU TUHANKU

Kidung Agung 5:9-16; 16:1-3
Kutipan: Khotbah BP Am Sinode GKI di Tanah Papua

Saudaraku yang dikasihi Tuhan,

Kehidupan sebuah pernikahan tentu akan memperlihat pasangan suami istri, begitu saling mengenal antara satu dengan yang lain, ada istri yang dapat memahami karakter dan kebutuhan dari suaminya, sehingga ia dapat mengungkapkan apa yang sebenarnya di butuhkan oleh pasangannya, misalnya jika suaminya memiliki karakter yang ingin di puji, maka tentu bagian ini akan membuat sang kekasihnya akan mengerti dan mengetahu bahwa ternyata sang istri begitu mengenalnya secara baik. Setiap kepribadiaan membutuhkan apresiasi untuk dirinya. Selanjutnya bagian ini mengkisahkan tentang sang mempelai wanita yang memuji kekasihnya sang mempelai laki-laki. Dan dengan tulus ia mengungkapkan ungkapan pujian tentang suaminya

Pasal sebelumnya yang memperlihatkan bagaimana mempelai perempuan yang sedang sakit asmara, dalam kesakitan asmaranya itu, sang mempelai wanita kini sedang memperlihatkan bagaimana sang kekasihnya yang telah pergi, sehingga ia sedang berbicara tentang kekasihnya kepada putri-putri Yerusalem dengan menanyakan kepada mereka. Apakah kelebihan kekasihmu dari kekasih yang lain? Pertanyaan ini diajukan sebanyak dua kali, dan melanjutkannnya dengan kalimat, sehingga kau sumpahi kami begini? Mengapa pertanyaan ini diungkapkan karena melihat putri-putri Yerusalem setelah kembali dari pembuangan, untuk memulai kehidupan yang diliputi kemurnian dan kesucian hanya sebagian dari bangsa itu. Pertanyaan ini sekaligus, sang pempelai wanita mau menyampaikan bagaimana kelebihan dari sang kekasihnya. Ayat 10-16 Bagian ini memperlihatkan bagaimana mempelai wanita mengungkapkan tentang kekasihnya, yang memiliki kekuatan yang begitu hebat diantara sekian banyak orang ia mampu membedakan sang kekasihnya. kemudian sebuah ungkapan yang melukiskan tentang kemuliaan sang mempelai dengan kalimat bagaikan emas murni, kepalanya. Selanjutnya ungkapan pujian tentang sang kekasih dengan kalimat matanya bagaikan merpati, memperlihatkan keelokan sang kekasih yang memiliki keindah yang berkilau dari merpati pada saat ia hinggap di pinggir aliran air. Lalu ungkapan pujian yang berikut dengan mengungkapkan bagaikan bukit yang harum baunya, ungkapan selanjutnya tangannya bundaran emas, bagian ini memperlihatkan tentang keistimewaan sang kekasih dengan meperlihatkan tubuh kekasih yang sangat indah dengan kegagahan symbol kekuatan tangan sebagai yang dirasakan begitu menarik.

Ayat 1-3 Memperlihatkan bagaimana pertanyaan untuk sang mempela wanita tentang keberadaan sang mempelai laki-laki, pertanyaaan ini dengan sebuah stagmen bahwa mereka juga akan pergi bersama dengan sang mempelai wanita untuk pergi bersama mencari kekasihmu. Sang mempelai wanita juga menyampaikan bagaimana kekasihnya telah pergi dikebunnya, kebedungan rempah-rempah untuk mengembalakan kambing domba. Sang mempelai wanita hendak menyampaikan bagaimana sang kekasih nya itu pergi ke tempat-tempat yang memberikan kehidupan. Selanjutnya sang mempelai juga menunjukan bahwa ia memiliki seorang kekasih dan kekasihnya juga memilikinya, secara khusus bagian terakhir dari bagian ini adalah sang mempelai wanita telah bertemu dengan sang mempelai laki-laki, sehingga ada sebuah pengakuan tentang kebersamaan serta bagaimana mereka saling memiliki satu dengan yang lain.

Saudaraku yang dikasih Tuhan,

Sebagai orang-orang Kristen, tentu kita akan menunjukan kepada orang lain bagaimana hubungan dan relasi kita sebagai suami dan istri sama orang lain, yang di dalamnya menunjukan kelebihan dari kekasih atau suami kita, bagian ini melukiskan tentang hubungan kita dengan Tuhan, ibarat kekasih atau sang mempelai laki-laki, bagaimana kelebihan kekasih kita atau Tuhan yang kita sembah, dengan kelebihan yang dimiliki menunjukan bahwa ia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh allah yang lain. Kelebihan itu tentu kita sendiri menjumpainya, sehingga membuat kita begitu memahami siapa pasangan kita.

Kekuatan yang di tampilkan menunjukan keindahan baik dari segi tubuh, dari segi keindahan, dari segi kesejahteraan, semuanya ini hendak memperlihatkan kepada kita bagaimana kelebihan dari kekasih yang ditampilkan. Hal ini juga mengarjakn kepada kita tentang siapa Tuhan yang kita sembah, yang memiliki kekuatan dilangit dan di bumi dan dibawah bumi. Dan tidak ada kekuatan yang melebihi kekuatan Tuhan. Manusia saat ini sering kali mencari kekuatan-kekuatan diluar untuk menolong dan memampukannya dalam melakukan sesuatu, namun kita lupa bahwa Allah yang kita sembah adalah yang selalu setia dalam segala hal, Allah yang tidak pernah berubah, Allah yang konsisten dan Allah yang setia. Yang selalu menyediakan dan selalu hadir tepat seperti yang kita butuhkan.
Amin.



Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :



GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama