Tuhan Karuniakan Roh Pengertian | Buletin Edisi 25 September 2022

TUHAN KARUNIAKAN ROH PENGERTIAN

II Timotius 2 : 1 - 13
Kutipan Khotbah BP Am Sinode GKI di Tanah Papua

Saudaraku yang dikasihi Tuhan,

Surat I dan II Timotius adalah surat penggembalaan yang ditulis oleh rasul Paulus yang ditujukan kepada anak rohaninya Timotius yang menjadi gembala di jemaat Efesus, untuk menasehati Timotius agar tetap setia dan kuat dalam melaksanakan tugas pemberitaan injil. Tugas ini tidaklah mudah karena ia dipanggil untuk ikut menderita bersama dengan Yesus dalam pekerjaan-Nya. Dalam melayani Tuhan ia tidak hanya melihat mujizat tetapi ia juga akan mengalami pergumulan, tantangan, masalah dan penderitaan, oleh sebab itu rasul Paulus meminta Timotius untuk tetap kuat menjalani panggilannya untuk melayani Tuhan, karena kekuatan diberikan sebagai kasih karunia Allah bagi mereka yang tetap mengandalkan Tuhan, tetap berserah dan yang tidak mundur, bahkan Tuhan memberikan pengertian dalam segala sesuatu agar kita kuat menghadapi penderitaan karena nama Yesus .

Penderitaan adalah sesuatu yang ingin dihindari oleh manusia, karena tidak ada manusia yang mau menderita,bahkan dalam pelayananpun kita mengharapkan kita melayani dalam damai sejahtera dan sukacita bukan menderita, dalam ayat 3 rasul Paulus meminta Timotius untuk ikutlah menderita, pertanyaannya mengapa Timotius harus turut ikut dalam penderitaan itu? pada ayat 1 rasul Paulus menasehati Timotius “jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus, rasul Paulus mau menguatkan Timotius bahwa ketika kita datang pada Yesus, ketika kita berserah padanya dalam pelayanan kita, ketika kita mengandalkan Dia maka kita akan dimampukan oleh Tuhan untuk ikut dalam penderitaan karena memberitakan injil Kristus, karena jikalau kita mengandalkan kekuatan, kemampuan kita maka kita pasti akan mundur ketika penderitaan itu kita alami.

Injil Tuhan harus diteruskan dan tugas Timotius adalah memuridkan orang lain, dalam ayat ini rasul Paulus meminta Timotius untuk meneruskan apa yang telah ia dengar dan pelajari dari Timotius kepada orang-orang lain yang dapat dipercaya yang juga dapat mengajar ini berbicara tentang pemuridan.

Paulus memberikan tiga gambaran kepada Timotius tentang bagaimana menjadi kuat dalam penderitaan, yakni: pertama, seperti seorang prajurit yang baik, yang berjuang dengan komitmen penuh kepada Kristus Yesus yang memiliki-Nya (3-4). Kedua, seperti seorang olahragawan yang bertanding sesuai aturan untuk memperoleh mahkota, band. 1 kor. 9:24-25). Ketiga, seperti seorang petani yang bekerja keras dan menikmati hasilnya. Berjuang, bertanding, dan bekerja keras merupakan tiga hal yang dinasihatkan Paulus kepada Timotius untuk dilakukan agar ia menjadi pelayan Tuhan yang kuat dan tangguh menghadapi penderitaan. Selain itu, Paulus menegaskan bahwa dalam segala sesuatu yang dialami Timotius, Tuhan akan memberikan hikmat dan pengertian yang dibutuhkannya. Paulus adalah bukti nyata dari Anugerah dan kekuatan Allah itu. Karena pemberitaan injil yang diberitakan, Paulus telah mengalami banyak penderitaan. Namun dengan Anugerah dan kekuatan Allah, ia sabar menanggung semua penderitaan itu. Dan semua penderitaan tidak dapat membelenggu firman Allah.semua penderitaan karena mengiring dan mengikut Yesus ada upah yaitu keselamatan dan kemuliaan kekal. Paulus menguatkan Timotius dengan janji kesetiaan Tuhan yang tidak pernah berubah. Dalam menjalani tugas pelayanan, memberitakan Injil ,kita pasti akan menghadapi tantangan dan pergumulan, bukankan Tuhan Yesus berkata bahwa Ia mengutus kita seperti domba ke tengah serigala (Lukas 10:3) itu berarti setiap kita pasti akan menghadapi penderitaan karena nama Yesus tetapi Tuhan Yesus menjanjikan kita penyertaan, kekuatan didalam kasih karunianya sehingga kita akan menjadi kuat untuk tetap berpegang teguh pada pengakuan dan pelayanan kita,dan agar kita tidak menyimpang kejalan lain ketika kita menderita karena nama Yesus . Rasul Paulus menasehatkan dalam segala perkara dapat ku tanggung didalam dia yang memberi kekuatan kepadaku. Kekuatan kita berasal dari Tuhan yang mengutus dan memanggil kita, Dia juga memberikan kita hikmat dan pengertian sehingga kita dapat memahami semua maksud dan rencana Tuhan dalam pengiringan kita kepadanya.

Kepada Timotius, Paulus menggambarkan kehidupan orang kristen seperti seorang prajurit (ayat 4), olahragawan (ayat 5) dan petani (ayat 6). Sebagai seorang prajurit Kristus, kita harus selalu siap untuk berjuang, menderita dan patuh kepada komandan kita yaitu Tuhan Yesus. Kita harus sadar bahwa hidup didunia ini ibarat berada di medan perang, kita harus terus berjuang mempertahankan iman dan berperang melawan kuasa-kuasa kegelapan (iblis). Oleh karena itu, kenakanlah “…seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis;” (Efesus 6:11).

Sebagai olahragawan, kita harus tekun berlatih dan taat kepada peraturan yang diberlakukan kepada setiap olahragawan saat mengikuti pertandingan, karena jika tidak bermain menurut aturan pertandingan maka kita akan di diskualifikasi. Begitu pula didalam kekristenan, kita harus patuh kepada aturan yaitu firman Tuhan; selain itu kita harus terus mendisiplinkan diri untuk tetap fokus kepada tujuan akhir. “aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan,…” (2Timotius4:7-8.). Mahkota ini adalah ‘stephanos’, yaitu mahkota hasil perjuangan, yang di dalamnya terkandung berkat-berkat Tuhan yang senantiasa menyertai kehidupan kita.

Sebagai seorang petani, kita harus bekerja keras dan tiada kata ‘lelah’ sebab petani yang bekerja keraslah yang mendapat bagian dari hasil panennya, bukan petani yang malas. Seperti kita ketahui, seorang petani harus sabar menunggu hingga musim panen tiba sebelum menikmati hasil jerih payahnya, jadi tidak dalam semalam benih itu bisa dipanen. Kita harus belajar untuk tekun dan bekerja dan terus menabur dalam roh, karena pada saat yang tepat kita akan menuai hasilnya. Dalam proses menunggu itu kita harus tetap sabar dan jangan menjadi lemah!.

Ada upah bagi mereka yang setia menderita dalam memberitakan Injil, upah itu adalah keselamatan dan kehidupan kekal yang Allah Anugerahkan bagi setiap kita yang setia ,yang taat dan tekun. Inilah yang menjadi kerinduan kita bahwa keselamatan dan kemuliaan kekal menjadi harta yang ternilai. Paulus memberi peneguhan serta semangat kepada Timotius agar senantiasa bertekun dalam melakukan segala sesuatu yang dapat menyenangkan hatinya.

Apabila ia terus bertekun ditengah penderitaan, maka dia yang telah menderita lebih dulu; mati disalibkan; bangkit dari antara orang mati dan pada akhirnya dia menjadi raja yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang telah mati, akan memberikan mahkota ketekunan itu padanya, yaitu ikut memerintah bersama-sama dengan dia selama-lamanya. Pesan Paulus kepada Timotius harus menjadi acuan semangat bagi kita untuk mendapatkan mahkota itu. Mahkota yang hanya bisa didapat dengan terus bertekun dalam melakukan SEGALA hal yang menyenangkan hatinya meski kita harus menderita. Saat penderitaan datang, pandanglah salibnya agar kembali ingat akan penderitaannya sehingga kita menjadi bersemangat kembali. Ingatlah bahwa kasih setia Tuhan tidak berkesudahan akan mengiringi setiap hamba-hambanya dalam melayani dia. Roh pengertian dan kekuatan adalah karunia Allah bagi mereka yang tekun dan setia ,yang sabar dan teguh . Tuhan Yesus memberkati.
Amin



Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :



GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama