Sampai Masa Tuamu Aku Tetap Dia | Buletin Edisi 16 Oktober 2022

SAMPAI MASA TUAMU AKU TETAP DIA

Yesaya 46 : 1 - 13
Kutipan Khotbah BP Am Sinode GKI di Tanah Papua

Saudaraku yang dikasihi Tuhan

Nama Yesaya berarti “Keselamatan Yehova”. Ia dipanggil oleh Allah dan sebagai nabi pertama bertugas di Yehuda untuk menuliskan dan berbicara kepada orang Israel, tentang penghukuman dan Kasih Karunia Tuhan. Israel sedang berada dibawah perhambaan akibat ketidak setiaan mereka kepda Allah Israel, yang selalu setia dan menjaga setiap kehidupan generasi demi generasi dari umat-Nya. Namun apa yang dapat dibalaskan Israel kepada Allah, menyakitkan hati Tuhan, yakni selalu hidup dalam penyembahan berhala, dengan mengikuti trend/gaya dari bangsa yang ada disekitarnya. Di dalam pembuangan mereka tidak berbalik mencari Tuhan Allah, tetapi menyembah berhala. Allah tidak pernah lupa kepada umat perjanjian-Nya Israel adalah hamba-Nya, Ia membentuk mereka dan tak akan melupakan (44:21) telah menghapuskan dosa pemberontakan mereka, kembalilah kepada Allah yang telah menebus israel (44:22). Sampai masa tua Dia tetap Allah Israel yang menjaga dan menggendong dalam situasi apapun.

Dewa bel; dewa kepercayaan bangsa babel adalah dewa tertinggi menurut Yeremia 50:2 telah direbut dan dipatahkan kekuatannya, demikian juga dengan dewa Nebo: dewa pengetahuan, dewa khusus astronomi. Kedua dewa tersebut tidak dapat menolong dan menyelamatkan Babel. Para dewa ini dipikul sebagai tawanan diatas hewan sebagai yang kalah perang, tak berdaya. Israel diingatkan sejak dari semula dari keturunan Yakub ditentukan oleh Allah sendiri sebagai kepunyaan-Nya (44:21) sejak dari dalam rahim dan tidak akan dilupakan. Sekalipun dalam perjalanan usia hidup mereka sampai tua dalam ketidaktaatan dan kesetiaan kepada Allah, tetapi Ia tetap setia menjaga dan menggendong, demi penyelamatan.

Allah tidak dapat disejajarkan dengan dewa-dewa buatan tangan manusia. Disini kelihatan perbandingan dan perbedaan yang begitu jauh. Dalam ayat 1 jelas sekali bahwa para dewa dipikul sebagai lambang kekalahan, bahkan dipahat dari emas oleh para ahli, diam dan tak bergerak, baal ini digendong oleh manusia yang memahat, diam tak bersuara, dia didudukkan lalu disembah dan dipuji, baal ini tidak dapat memahami hati si pembuat, dan tak mampu menyelamatkan. Ini sangat bertolak belakang dengan Allah Israel, Allah yang hidup yang membentuk kehidupan, menggendong umat- Nya, memahami isi hati mereka dan menjawab persoalan. Ia kekal abadi kasih-Nya. Ayat 12-13: Tuhan akan memberikan keselamatan.... Merupakan teguran bagi umat Tuhan untuk berbalik dan kembali mendengar suara-Nya karena kecongkakan mereka sendiri dalam menentukan jalan hidup itulah, Allah membuang mereka. Saat berada dalam pembuangan mereka tidak dapat menyelamatkan diri sendiri, berhala yang mereka sembahpun tidak dapat melepaskan, hidup dalam penindasan jauh dari kebenaran Tuhan yang membebaskan. Sekarang, Tuhan menyatakan Ia sendirilah, yang akan membebaskan mereka, serta menyatakan Kemuliaan-Nya kembali terpancar diatas umat-Nya Israel.

Pesan Firman Tuhan :
  1. Allah itu Setia. Ia setia dan berpegang teguh pada janji-jani-Nya, setiap Firman yang disampaikan pasti digenapi, Israel adalah satu- satunya bangsa dipanggil dan ditetapkan untuk menyatakan rencana-Nya. Kemana saja mereka berada Ia menjaga selalu mengingat akan perjanjian-Nya, Ia tidak saja setia pada janji-Nya tetapi juga menepati janji-Nya. Yesaya mengisahkan, Israel adalah bukti dari ketidak setiaan kepada panggilan Allah, tidak menjadi berkat. Menukarkan kebaikan Allah dengan mengingkari perjanjian kasih setia. Akibat pengingkaran mendatangkan murka Tuhan bagi seluruh bangsa. Bagaimana dengan kesetiaan kita sebagai gereja, apakah setia kepada panggilan Tuhan menjadi berkat?
  2. Sampai masa tuamu aku tetap Dia. Kekekalan janji setia Tuhan, tidak sama dengan dewa-dewa. Ketika Babel kalah dewa buatan ini diangkut dan dipikul oleh para ahli pahat yang memahat dan mengukir. Dewa sembahan ini dipikul menjadi beban. Tidak demikian dengan Allah Israel, sejauh apapun umat pergi meninggalkan dan lari dari hadapan-Nya, mata Tuhan pencipta tetap mengawasi. Bahkan ketika tidak lagi mampu untuk berjalan karena amarah Tuhan yang menghukum mereka, tetapi Tangan-Nya yang cukup panjang diulurkan untuk menggapai umat- Nya yang memberontak ini dengan mengangkat dan menggendong sampai memutih rambut, Ia tetap kekal abadi. Mari kita belajar untuk terus hidup dalam takut akan Tuhan, dengan memberi hidup dalam tuntunan tangan kasih Tuhan. Ia tidak pernah melupakan kita, penegasan ayat 5: “kepada siapa kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan aku’ sehingga kami sama? ”Kesetiaan Allah tidak akan pernah berubah, sekalipun kita tidak setia. Kita tidak akan pernah menggugurkan Firman-Nya. Ia menggenapi-Nya. Amin


Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :



GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama