Tuhan Semesta Alam | Buletin Edisi 09 Oktober 2022

TUHAN SEMESTA ALAM

Yeremia 10 : 1 - 16
Kjutipan Khotbah BP Am Sinode GKI di Tanah Papua

Saudaraku yang dikasihi Tuhan

Israel adalah umat pilihan Allah, sejak semula Allah menetapkan sebagai umat kepunyaan-Nya. Sebagai milik kepunyaan Allah, Israel harus menampakkan kehidupan yang berbeda dari bangsa-bangsa lain. Dengan perilaku hidup yang benar dengan mencerminkan sifat dan karakter yang menggambarkan kasih Allah yang sempurna. Namun, Israel dalam kenyataannya, tidak berlaku setia kepada Allah Pemberi hidup yang menuntun mereka keluar dari tanah mesir, dan yang memimpin mereka di padang gurun yang tidak dapat dilintasi oleh seorang manusia, bahkan untuk mendiami padang gurun yang gersang. Perilaku umat ini selalu menyakiti hati Allah dan murtad. Israel menukarkan kemuliannya dengan apa yang tidak berguna (Yer. 2: 1-37).

Pada pasal 10:1-16, Allah mengingatkan agar mereka tidak tidak boleh mengikuti kebiasaan bangsa lain menyamakan allah-allah mereka yang dibuat dari bahan-bahan alam kemudian disembah, dapatkah menjawab kebutuhan sipengukir? Allah Israel, TUHAN SEMESTA ALAM, menjadikan bumi dengan kekuatan-Nya. Yeremia menyampaikan pesan Firman Tuhan kepada umat Israel, bahwa :

  1. Umat Tuhan diajak untuk tidak hidup, dalam kebiasaan orang-orang yang tidak kenal Allah. Yakni, Kebiasaan orang-orang tersebut selalu takut dan gentar terhadap tanda-tanda langit, yang merupakan kesia-siaan.
  2. Berhala dibuat dari pohon yang ditebang, lalu dikerjakan, dipahat tangan tukang kayu, dibuat indah dari emas dan perak, dkuatkan dengan paku agar tidak goyah. Ia ada karena inisiatif manusia.
  3. Tidak mempunyai kemampuan untuk dapat menggerakkan dirinya. Seperti orang-orangan tidak dapat berbicara, di angkat oleh pembuat, tidak dapat berbuat baik atau jahat semuanya ini diperingatkan Yeremia, jangan dipercayai.

Kebesaran Allah, Agung Nama-Nya, besar Keperkasaan-Nya. Dialah yang harus ditakuti oleh bangsa- bangsa, karena Dialah Besar menjadikan langit dan bumi, manusia diciptakan oleh Tangan-Nya, serta memberi nafas kehidupan bagi manusia. Allah Israel tidak sebanding dengan orang-orang bijaksana. Menyembah berhala adalah kebodohan dan Kesia-siaan, ketika berhala disembah tak ada kecakapan sedikitpun yang diperoleh, karena ia adalah benda mati, sekalipun dilapisi dengan emas dari negeri-negeri yang besar dan hebat tapi tak dapat menjawab kebutuhan utama mereka, karena buatan tangan manusia, tidak bergerak, tak dapat memahami hati manusia. Dia Hidup dan menghidupkan dengan kekuatan sehingga semua mahluk menjadi hidup bergerak berbicara, berjalan, dan tidak diam. Bumi akan goncang dalam murka-Nya, segala baal akan musnah oleh pekerjaan Allah penciptal angit dan bumi. Ia mendirikan dengan kekuatan-Nya menegakkan dengan kebijaksanaan-Nya, membentangkan dengan akal budi, semua diperhitungkannya. Serta sujud menyembah kepada-Nya, Allah pencipta.

Dalam bagian ini Yeremia menyampaikan bahwa seorang nabi yang dipanggil oleh Tuhan untuk memperingatkan Israel agar selalu hidup dalam kekudusan. Berulangkali ia mengingatkan mereka bahwa, Allah Tuhan mereka, bersemayam di Sorga, Ia Tuhan Semesta Alam dan Ia memperhatikan segala tingkah langkah mereka. Umat Tuhan lebih memilih kekafiran menjadi bagian ritual mereka ditengah ibadah kepada baal serta berhala-berhala. Dalam kondisi demikian Yeremia mengingatkan karya kasih Tuhan yang telah menyelamatkan nenek moyang mereka dari Mesir. Menetapkan mereka menjadi suatu bangsa yang besar. Bagaimana dengan kita yang telah ditetapkan menjadi milik Tuhan yang ditebus dengan darah Kristus, menjadi umat kudus ?

Yeremia juga menyampaikan bahwa Allah sangat menentang penyembahan berhala. Mereka dengan begitu mudahnya menukarkan Allah yang hidup dengan allah yang mati buatan tangan manusia. Yang dibuat tangan manusia tidak dapat disembah menjadi kekuatan, justru penyembahan berhala membawa kepada kehancuran, yakni murka Allah kepada mereka yang menyembah berhala akan dibinasakan. Apakah kita juga sering menukar Allah yang hidup dengan kehidupan yang tidak memuliakan Dia sebagai penyembah berhala? Ingat!! Tuhan Allah kita adalah Allah yang hidup, Abadi, Tuhan Semesta Alam. Hampirilah DIA dalam KEKUDUSAN dan KEHORMATAN.

Amin.


Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :



GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama