Permulaan Penderitaan Pada Zaman Baru

PERMULAAN PENDERITAAN PADA ZAMAN BARU

Matius 24 : 3 - 14
Kutipan : Khotbah Bp Sinode GKI di Tanah Papua

Saudaraku yang dikasihi Tuhan,

Perikop firman ini adalah salah satu bagian integral dari pengajaran Yesus tentang eskatologi, khususnya menyangkut masa depan bangsa Israel (Mat.21:1-26:46). Sedangkan bagian yang akan direnungkan adalah salah satu sub bagian dari itu yang berbicara tentang tanda-tanda menjelang zaman baru ( 24:1-26:46). Yesus berbicara mengenai tanda-tanda zaman sebagai respon-Nya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para murid-Nya (ay.3). Jadi pasal 24:1-25:46 disampaikan oleh Yesus ketika mereka duduk bersantai di bukit Zaitun, setelah keluar dari Bait Allah (ay.3). Masalah eskatologis yang dibahas oleh Yesus dalam pasal 24 dan 25, karena dipicu oleh kekaguman para murid-Nya terhadap Bait Allah yang dibangun oleh raja Herodes. Jika dilihat dari segi seni bangunan, kita dapat mengatakan bahwa Bait Allah di Yerusalem merupakan salah satu ikon bangsa Yahudi (ay.1). Yesus menanggapi hal itu di ayat 2, namun tanggapan Yesus itu merupakan sebuah nubuat yang benar-benar terjadi dalam sejarah dunia. Jenderal Titus dari Roma pernah menumpas orang-orang Yahudi yang memberontak melawan pemerintah Romawi. Ia bukan saja mengalahkan musuh-musuhnya, tetapi juga menghancurkan tembok kota dan Bait Allah di Yerusalem. Peristiwa itu terjadi pada bulan September tahun 70 abad I Masehi. Sejak itu, orang-orang Yahudi kehilangan Bait Allah sampai sekarang.

Tanggapan para murid-Nya dengan sebuah pertanyaan- “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?”(ayat.3). Pertanyaan para murid seolah-olah mendesak Yesus supaya Ia memberikan jawaban yang definitif tentang hari dan waktu terjadinya peristiwa itu, tanda-tanda kedatangan-Nya dan tanda-tanda kesudahan dunia ini. Pertanyaan para murid Yesus jika ditinjau dari pemberitaan injil-injil Sinopsis, bisa dimengerti dari dua sudut pandang, yaitu historis dan eschatologis. Secara historis sudah digenapi pada tahun 70, yaitu Bait Allah yang mega dihancurkan oleh tentara Roma pada tahun 70 Masehi. Secara eskatologis sementara sedang menuju ke arah itu. Hal itu dijelaskan pada ayat-ayat selanjutnya (24:4-25:46).

Respon Yesus menjawab pertanyaan para murid-Nya tentang tanda-tanda akhir zaman. Pertama. Penyesatan oleh mesias-mesias palsu (ay.4-5). Istilah yang digunakan di sini adalah kristos artinya “yang diurapi”. Mereka menyatakan diri ‘adalah Kristus”, tetapi menyesatkan banyak orang. Yesus meminta para murid-Nya untuk waspada dengan gejala ini. Dalam sejarah dunia ada beberapa tokoh yang mengklaim dirinya Yesus Kristus. Seperti, John Nicols Thom dari Inggris (1799-1883).Ia mengklaim dirinya sebagai “reinkarnasi Kristus” untuk menyelamatkan dunia. Contoh lain, Arnold Potter (1804-1872), ia seorang Amerika anggota gereja Mormon. Ia mengklaim dirinya sebagai “anak Allah” karena roh Allah masuk dalam dirinya. Ia pernah mencoba ke surga dengan melompat dari tebing dan mati. Selain itu di Indonesia muncul beberapa aliran sesat, salah satunya adalah Komunitas Eden yang dipimpin oleh seorang ibu yang bernama Lia Eden. Ia mengklaim dirinya sebagai jelmaan bunda Maria dan putranya yang bernama Ahmad Mukti menyatakan dirinya sebagai penjelmaan Yesus Kristus. Kedua. Peperangan berskala internasional (ay.6-7a). Perang selalu menjadi alat untuk mencapai suatu tujuan. Baik oleh satu bangsa maupun oleh suatu koalisi /sekutu dari sejumlah negara di bawah satu komando. Dalam PL terdapat banyak catatan tentang perang antar bangsa. Demikian juga PB mencatat bangsa Romawi pernah menaklukkan banyak bangsa, menduduki serta menguasainya. Pada zaman modern ini, sejarah mencatat bahwa dunia pernah mengalami dua kali perang berskala besar. Perang Dunia I (1914-1918). Inggris dengan koalisinya melawan Jerman dan sekutu-sekutunya yang dimenangkan oleh Inggris dan koalisinya. Sama halnya perang dunia ke-II (1939-1942), Amerika dan sekutunya melawan Jepang. Akhirnya Jepang tunduk menyerah kepada sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. Yang lebih menakutkan lagi perang pada era teknologi canggih sekarang. Amerika dan sekutunya (NATO) melawan dua negara yaitu Rusia dan China. Rusia karena aneksasi wilayah Krimea dari Ukraina, dan China karena mencaplok kawasan Laut China Selatan yang dimiliki oleh 9 negara Asean. Sampai sekarang masih disengketakan, belum ada penyelesaiannya.

Ketiga. Kelaparan (ay.7b). Kelaparan bukan saja sebuah pengalaman umum, tetapi lebih dari itu adalah sebuah bencana kehidupan. Ada tiga faktor umum sebagai penyebabnya: (a) Karena kondisi alam yang tandus, misalnya gurun Saudi Arabia di Asia; dan gurun Sahara di Afrika Selatan, dll. (b) Karena akibat perang, misalnya di Iraq, Siria, Afganistan, Palestina,dll. (c) Karena sistim pemerintahan yang korup, misalnya 5 negara Asean: Myanmar, Kamboja, Timor Leste, Vietnam, Laos, Filipina dan Indonesia. Fenomena seperti itu menurut Yesus adalah tanda-tanda akhir zaman. Keempat. Gempa bumi (ay.7c-8). Yesus mengatakan, “dan gempa bumi di berbagai tempat” (ay.7c). Gempa bumi tidak terjadi di satu tempat saja, tetapi di berbagai tempat. Badan Meterologi dan Klimatologi (BMKG) melaporkan bahwa di Indonesia beberapa kali dengan dampak yang luas. Misalnya di Aceh tahun 2004 tercatat gempa dengan 9,1 dan 9,3 skala richter yang menimbulkan gelombang tsunami setinggi 30 meter. Pulau Nias tahun 2005 gempa dengan 8,7 skala richter getarannya terasa sampai di Bangkok sekitar 1000 km. Di Pangandaran (Jawa) tahun 2006, gempa dengan 7,7 skala richter yang menimbulkan gelombang sunami setinggi 21 meter. Di Padang tahun 2009 dengan 7,6 skala richter meluluhlantakkan kota Padang dan beberapa kota lain di Sumatera Barat. Donggala, Palu tahun 2018, menimbulkan sunami 1,5-3 meter tingginya. Akibatnya 2.113 orang meninggal 1.309 orang yang hilang dan 4.612 yang dirawat di beberapa Rumah Sakit. Menurut laporan BMKG, selama 5 tahun terakhir, gempa bumi di Indonesia meningkat. Fenomena ini bukan suatu fenomena alam semata, melainkan salah satu tanda dari akhir zaman ini. Semua ini baru mulai (8). Kelima. Penganiayaan terhadap orang-orang Kristen (ay.9). Kisah Para Rasul menceriterakan bahwa penganiayaan terhadap orang Kristen, pengadilan palsu serta pembunuhan, mula-mula dialami oleh jemaat Kristen di Yerusalem di bawah provokasi Saul (Kis.7:58-8:1). Sejarah mencatat pada abad I Masehi banyak orang Kristen disiksa dan dibunuh karena menjadi pengikut Kristus. Misalnya pada masa pemerintahan kaisar Nero (64-68 M); kaesar Domitianus (70-96 M); kaesar Marcus Aerilius (161-180); kaesar Decius (249-251), dll. Tanggal 1 Desember 2019, ketika umat Kristen sedang beribadah, sekelompok militan Islam menyerang jemaat yang beribadah pada hari Minggu di Burkina Faso, Afrika Barat. Mereka membunuh pastor, isteri dan anak-anaknya, serta 14 anggota jemaat. Pada tanggal 11 September 2020, kelompok Muslim Boko Haram di Nigeria menyerang umat Kristen yang beribadah dan membunuh beberapa anggota jemaat. Di Sumatera, Gereja Kristen Pak-Pak Dairi dirobohkan oleh pemerintah daerah pada tahun 2015, dengan alasan tidak mengantongi izin bangunan. Di Sigi, Sulawesih tengah, pada hari minggu tanggal 28 November 2020, sekelompok muslim radikal menyerang jemaat Bala Keselamatan yang sedang beribadah. Gereja dibakar dan 4 warga jemaat dibunuh. Dan masih banyak bukti tentang anti agama Kristen yang terjadi di Indonesia, Negara yang bermottokan “Bhineka Tunggal Ika”. Keenam. Kemurtadan – “dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci” (ay.10). Kata kerja “murtad” berasal dari kata skandalizō, “membuat tersandung”, dalam artian terantuk dan jatuh. Dalam kaitannya dengan ayat 9, yaitu orang Kristen sendiri yang akan menyerahkan saudara-saudara seiman untuk disiksa dan saling membenci. Contoh konkrit adalah Yudas murid Yesus yang menyerahkan guru-nya kepada musuh-musuhnya. Kita kenal beberapa orang Indonesia yang meninggalkan iman kepada Yesus dan memeluk agama Islam, misalnya Yahya Waloni, Dedy Corbuzer, Marcell Siahaan, Reza Rahadian, dll. Ketujuh. Pengaruh dari nabi-nabi palsu (ay.11-12). Nabi-nabi palsu akan muncul dengan misi profetis. Mereka akan memberikan janji-janji yang muluk-muluk dan jaminan masa depan umat manusia atas dasar pesan dari Tuhan yang mereka dengar atau penglihatan-penglihatan yang mereka lihat sendiri. Entah melalui mimpi atau melalui suatu pengalaman transendental (bdk. 2 Kor.12:4). Tetapi hasil pelayanan mereka akan membuat banyak orang murtad dari kebenaran dan kasih mereka kepada Tuhan dan sesama menjadi dingin. Frasa “banyak orang murtad” adalah terjemahan dari bahasa Yunani plēnthuthēnai anomian, arti secara harafiah “menyebabkan banyak orang hidup tidak taat pada hukum”. Hukum yang dimaksud di sini dalam artian “hukum kasih”, sebab kalimat selanjutnya mengatakan “kasih banyak orang menjadi dingin”.

Beberapa waktu lalu muncul beberapa tokoh yang menggegerkan seluruh Indonesia, sebab mereka mengklaim sebagai utusan Allah. Tokoh perempuan seperti Lia Eden, muncul dengan para pengikutnya, ia mengklaim dirinya sebagai nabi, rasul dan imam Mahdi. Selain Lia, Ahmad Musadeq pada tahun 2006, ia menyatakan dirinya sebagai seorang nabi yang menerima wahyu, di gunung Bunder, Jawa Barat. Pada tahun 2013 seorang desa yang bernama Sutarmin mengklaim dirinya sebagai nabi. Semua nabi-nabi palsu ini mempunyai pengikut dan tempat ritual mereka. Namun akhirnya mereka semua ditangkap, diproses secara hukum dan dijeblos ke dalam penjara. Kedelapan. Injil Kristus mencapai semu bangsa di dunia (ay.13-14). Di ayat 13, Yesus memberikan semacam dorongan dan janji kepada para murid-Nya. Siapa yang setia sampai akhirnya akan selamat. Dan ayat 14 merupakan sebuah penegasan, sekaligus sebagai tanda “kedatangan-Nya yang kedua kali”. Menurut laporan The Global World Missions yang berpusat di Amerika Serikat baru-baru ini, bahwa pada akhir abad ke-20, hampir seluruh suku-suku yang berdiam di bumi ini sudah mendengar injil Yesus Kristus. Tugas terakhir adalah mendewasakan mereka dalam iman untuk terus bertahan hidup dalam iman sambil menantikan kedatangan Yesus Kristus kedua kalinya yang tak lama lagi. Wilayah-wilayah yang selama ini menjadi pergumulan doa kini sudah menerima injil. Seperti, suku-suku mayoritas pemeluk agama Islam dan Hidu/Budha. Baik di Asia maupun di Afrika.

Ada beberapa kebenaran yang dapat kita simak dari firman, mengenai kehidupan kita kini dan ke depan.

  1. Apa yang dikatakan oleh Yesus hal itu pasti akan digenapi tepat pada waktunya. Keruntuhan Bait Allah yang megah di ayat 2, telah digenapi 37 tahun setelah nubuat ini. Jenderal Titus dari Roma ketika melancarkan operasi tumpas terhadap para pemberontak orang-orang Yahudi, ia merobohkan Bait Allah dan menghancurkannya pada tahun 70 abad I Masehi. Karena itu, sampai sekarang, orang-orang Yahudi tidak memiliki Bait Allah lagi selama 2051 tahun.
  2. Tanda-tanda akhir zaman sudah kita dengar dan saksikan dengan mata kita sendiri selama ini. Baik itu berita perang, mesias-mesias palsu, berita kelaparan, gempa bumi, intoleransi agama, gonta-ganti agama, dan pengaruh nabi-nabi palsu. Tugas kita adalah berwaspada dan tidak mudah diprovokasi serta murtad dari iman yang benar.
  3. Banyak suku bangsa yang menolak injil berabad-abad lamanya, sekarang sudah membuka diri dan menerima injil. Hal ini memberikan tanda kepada kita umat Kristen, bahwa kedatangan Yesus kedua kalinya sudah dekat.
  4. Mengantisipasi semua hal ini, kita harus setia sampai akhirnya. Yesus mengatakan,”Orang yang setia sampai pada akhirnya akan selamat”.
  5. Dari seluruh kebenaran firman ini kita diingatkan bahwa menjelang akhir zaman serta menyongsong zaman baru, sebagai orang-orang percaya kita akan melewati berbagai cobaan dan tantangan. Hal itu mau menunjukkan kepada kita bahwa anugerah keselamatan yang kita peroleh dari Allah bukan barang murahan. Melainkan butuh harga yang harus dibayar. Sebagaimana nasihat rasul Paulus kepada jemaat di Filipi: “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga menderita untuk Dia” (Flp. 1:29). Oleh sebab itu, orang yang bertahan sampai kesudahannya akan selamat. Demikian firman Tuhan bagi kita. Kiranya Tuhan memberkati kita semua melalui firman ini. Segala puji dan hormat bagi Dia, kini dan selama-lamanya.
Amin!


Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :



GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama