ORANG PERCAYA ANAK-ANAK PERJANJIAN DI DALAM KRISTUS
Roma 9 : 1 - 29Kutipan: Khotbah BP Sinode
Saudaraku yang dikasihi Tuhan,
Teks Roma 9:1-29 direfleksikan dengan sejarah penginjilan 168 tahun perjumpaan Yesus Kristus dengan bangsa dan negeri Papua, dapat tergambar mirip dengan situasi dan kondisi ayat (15) "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.", artinya tanggal 5 Februari 1855 hati Tuhan bagi Papua adalah “hari belas kasih dan kemurahan Allah bagi negeri dan bangsa Papua”. Yang sebenarnya, bila dibuat refleksi atas ayat (22) “Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan” – hanya “kesabaran Tuhan” atau dalam masa kesabaran Tuhan, Negeri dan bangsa Papua sebenarnya berhadap dengan “murka Tuhan yang membinasakan” atau Papua “mungkin tidak lagi berjumpa dengan Injil Tuhan Yesus Kristus”, tetapi, justru pada masa kesabaran Tuhan, negeri dan bangsa Papua “Tuhan memilih dan terpilih.
Ayat 1 – 5 Mengatakan Kebenaran Tentang Jati diri Paulus Pada bagian ini untuk satu hal, yaitu tentang “saudara-saudara, kaum sebangsa secara jasmani” (ay 3) kata jasmani (sarka) dari kata “sarks” artinya daging, tubuh, manusia, jasmani, ukuran manusia, bangsa. Paulus gunakan untuk menyebut “kondisi masa lalu dia yang saat ini riil ada dan sedang dijalani, dihidupi oleh saudara-saudara, kaum sebangsanya, ia menyebut demikian dari kondisi masa depan Paulus ketika Paulus sudah hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus. Bagaimana tuntutan jati diri kultural dalam dirinya berperang. Rasul mengutarakan “ikatan jati diri bangsa dan dirinya” dengan menggunakan 3 (tiga) kata yang memiliki makna sama untuk menguatkan pernyataan rasul Paulus, pertama kata “kebenaran” (Aletheian, aletheia), kedua, kata “tidak berdusta” (ou pseudomai) dan ketiga “suara hati” atau “hati nurani” (suneideseos) atau berbicara dalam keadaan sadar.
Ayat 6 – 9 Anak-Anak Allah, Anak-anak Perjanjian, keturunan yang benar. Teks bagian ini menegaskan satu status dalam 3 kata diurai secara simbolik, yaitu pertama status “anak-anak Allah” (tekna Theou), kedua, status “anakanak perjanjian” (tekna epanggelias) dan ketiga, status keturunan yang benar (sperma = benih, keturunan), ketiga status dimaksud dikaitkan dengan 2 (dua) pernyataan berikut : (1) “sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel (ay 6) ; tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham (ay 7)”. Sehingga dari janji Firman, penjanjian tentang anak perjanjian digenapi (ay 9), dari sinilah lahir Anak-Anak Allah, Anak-Anak Perjanjian dan keturunan yang benar, yaitu yang berasal dari Roh dan Firman atau yang keluar datang dari Allah.
Ayat 10 – 18 Belas Kasih dan Kemurahan Hati Allah, Teks bagian ini bagi kita Rasul Paulus menguraikan tentang 5 prinsip belas kasih dan kemurahan Allah, yaitu : (1) Belas kasih dan kemurahan Allah yang pertama : Rencana Allah (prothesis Theou) ; pemilihan Allah (eklogen Theou) dan panggilan Tuhan (kalountos Theou) (ay 11). (2) Belas kasih dan kemurahan Allah yang kedua : Allah adil adalah Allah Yang Mustahil (ay 14). (3) Belas kasih dan kemurahan Allah yang ketiga : Allah menaruh belas kasihan (eleeso Theou) kepada siapa saja Allah menaruh belas kasih (eleo) (ay 15). (4) Belas kasih dan kemurahan Allah yang ke-empat : Allah menaruh kemurahan (oiktireso) kepada siapa saja yang memperoleh kemurahan (oiktiro) (ay 15). (5) Allah menegarkan hati siapa yang dikehendakinya (sklerunei = mengeraskan) (ay 18)
Negeri dan bangsa Papua sudah menjadi “benda-benda kemuliaan Allah” didalam dunia, khususnya di tanah dan negeri Papua. Itu adalah hadiah dari kasih karunia Allah. Tuhan sendiri yang mencari dan menemukan Bangsa Papua, Tuhan sendiri yang pilih untuk menjadi “bangsa pilihan Tuhan”. Pada momentum 169 tahun Pekabaran Injil di negeri Papua, mari kita yang berada di negeri Papua atau mari kita sebagai bangsa Papua, menyatakan berkomitmen iman, merespon panggilan dan pilihan Tuhan untuk terus kobarkan semangat pemberitaan Injil dalam kehidupan pribadi, keluarga, gereja dan publik Papua dan dunia. Hanya Tuhan yang mengubah masa-masa dan waktu dan peradaban hidup manusia ke dalam sejarah dan peradaban yang sejalan dengan Tuhan. Demikianlah kuasa-Nya yang hebat “yang bukan umat-Ku, Ku sebut Umat-Ku (ay 25) ; yang bukan kekasih, Kekasih dan yang bukan umat-Ku dikatakan “mereka Anak-Anak Allah yang hidup”, demikianlah Papua dan negerinya dalam genggaman “Kasih Allah yang kuat”.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :