DUKACITA MENDAHULUI KEMENANGAN
Yohanes 16 : 16 - 33Sumber: Pegangan Pelayanan Ibadah Sinode GKI di Tanah Papua
Saudaraku yang dikasihi Tuhan..
Mengapa perikop pembacaan ini, “dukacita mendahului kemenangan?” Kata dukacita berarti kesedihan dan kesusahan hati karena kehilangan sesuatu yang berharga. Sedangkan kemenangan berarti merasakan sesuatu yang menyenangkan, membahagiakan, keagungan, dan keuntungan. Jadi dukacita mendahului kemenangan, menunjuk makna bahwa sebelum mengalami kesenangan, kebahagiaan, keagungan, dan keuntungan, didahului dengan mengalami kesedihan, kesusahan hati, karena kehilangan sesuatu yang berharga. Dukacita mendahului kemenangan dalam perikop ini menggambarkan sesuatu yang belum terjadi, tetapi disampaikan mendahului waktunya dimasa depan. Siapa yang menyampaikannya dan kepada siapa? Yang menyampaikan adalah Yesus sendiri, dan disampaikan kepada murid-murid-Nya (16:1-4a). Hal ini dikatakan Yesus karena telah tiba waktunya, tidak lama lagi Dia akan pergi kepada yang mengutus-Nya ke dalam dunia, yaitu Allah Bapa. Waktu Yesus mengatakannya, hati para murid berdukacita. Sebab mereka tidak akan melihat Guru mereka lagi. Tetapi juga, Yesus harus pergi supaya Penghibur, Roh kebenaran, Roh Kudus datang, diutus kepada mereka sesuai rancangan Allah Bapa. Penghibur ini yang kemudian menyatakan hal-hal yang terjadi di masa akan datang kepada para murid.
Ayat 16-24, Yesus menjelaskan dan menyadarkan para murid tentang waktu bersama mereka. “Tinggal sesaat saja dan kamu melihat Aku lagi dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku”. Ada dua makna dalam perkataan ini, yaitu: hanya sedikit waktu saja Yesus bersama para murid, dan hanya sedikit waktu saja para murid melihat Dia. Tetapi para murid tidak mengerti yang dikatakan Yesus sehinga mereka bertanya: Apakah artinya yang dikatakan Yesus? Selanjutnya, dalam percakapan atau berkomunikasi dengan para murid, Yesus berkata: kamu akan menagis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira, kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Yesus selanjutnya melukiskan atau memberi gambaran tentang kenyataan ini seperti seorang perempuan yang berdukacita pada saat melahirkan. Tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi penderitaannya tetapi bergembira.
Ayat 25-28, Yesus mengatakan kepada para murid tentang dari mana asalnya, dan kemana Dia pergi. Yesus mengawali dengan mengatakan kepada para murid, tiba saatnya Dia tidak berkata-kata dengan kiasan, tetapi terus-terang memberitakan Bapa-Nya kepada mereka. Dengan perkataan ini, Yesus bermaksud menyatakan hubungan diri-Nya dengan Allah Bapa pada waktunya supaya para murid, bahwa Ia berasal atau diutus Allah Bapa ke dalam dunia untuk mengerjakan keselamatan bagi manusia. Itu berarti Yesus bukan berasal dari dunia ini, tetapi diutus ke dalam dunia oleh Allah Bapa. Karena itu, sesudah menyelesaikan tugas yang berasal dari Allah Bapa di dalam dunia, maka Ia harus pergi kepada Allah Bapa di dalam sorga. Inilah rahasia Yesus yang akan dikatakan pada waktunya kepada para murid dengan terus terang. Jadi penderitaan yang dialami, yang ditanggung Yesus dalam dunia adalah kehendak Allah Bapa dalam diri-Nya sebagai Anak Allah untuk mewujudkan rencana penyelamatan Allah bagi manusia yang telah jatuh ke dalam berdosa.
Ayat 29-33, Para murid mengakui sekarang Yesus tidak berbicara dengan kiasan, maka mereka tidak perlu bertanya lagi, sebab mereka telah mengetahui. Dengan demikian, mereka percaya bahwa Yesus berasal dari Allah Bapa. Kemudian Yesus menegaskan dan mengingatkan kembali kesungguhan pengakuan atas diri-Nya dengan bertanya, “Percayakah kamu sekarang?” Yesus berkata kepada mereka lihat, waktunya sudah datang. Pada waktunya, ada tiga peristiwa yang terjadi: Pertama, para murid dicerai beraikan, Kedua, para murid meninggalkan Yesus, Ketiga, Yesus tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai-Nya.
Semua ini dikatakan Yesus supaya para murid memperoleh damai sejahtera didalam dunia. Sebab dunia tidak memberi kedamaian dan kesejahteraan abadi, hanya dari Allah melalui Yesus. Kemudian, Yesus menguatkan para murid dengan berkata; dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia. Yesus sendiri telah memberi teladan dalam hal penderitaan.
Makna teks dan pesan Firman kebenaran Allah bagi kehidupan kita sebagai murid-murid Yesus di masa kini adalah : Para murid setiap saat bergaul dengan Yesus sebagai Guru mereka, tetapi tidak semua yang dikatakan dan diperbuat Yesus dimengerti. Hal ini mengisyaratkan, bahwa sering kemanusiaan kita menonjol menguasai pemikiran dan perbuatan kita, sehingga mematikan kebenaran Allah yang petut kita lakukan dan saksikan kepada orang lain. Ditengah tantangan dan perkembangan masa kini, kita membutuhkan hikmat Allah untuk menjalani panggil Allah untuk setia bersaksi dan bersedia menderita bagi Kristus yang. Yesus sendiri telah menjanjikan kemenangan bagi kita setelah mengalami dukacita seperti seorang perempuan yang berdukacita saat melahirkan, tetapi setelah itu bergembira. Yesus berpesan kepada kita, memang di dalam dunia kamu menderita, tetapi kuatkanlah hatimu karena Aku telah mengalahkan dunia. Barangsiapa yang percaya dan bertahan dalam penderitaan, menerima mahkota kemenangan yang tersimpan di sorga.
Penderitaan orang percaya bukan tanda kekalahan atau kegagalan, melainkan tanda kemenangan, sekaligus kesaksian kepada dunia tentang iman kepada Allah. Sebab, kita dipanggil bukan hanya untuk percaya dan bangga terhadap hidup dan karya Yesus, tetapi bersedia menderita sebagai akibat mengikuti jejak kaki Yesus Kristus.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :