Beriman Teguh di Tengah Badai

BERIMAN TEGUH DI TENGAH BADAI

1 Petrus 1:1-12
Kutipan: Khotbah BP Sinode

Saudaraku yang dikasihi Tuhan,

Iman seringkali dipahami hanya sebagai suatu pengertian kognitif dan dogmatis tentang substansi ajaran gereja. Namun pada sisi lain, iman secara nyata lebih merupakan suatu sikap, respon, tindakan, aksi dan keputusan etis seseorang dalam menyikapi berbagai situasi dan persoalan-persoalan hidupnya. Sehingga dapat terjadi seseorang yang memiliki pengetahuan yang cukup lengkap tentang ajaran iman tetapi tidak mampu memberlakukan iman secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Atau sebaliknya dapat terjadi seseorang kurang memiliki pengetahuan yang seharusnya tetapi kehidupannya kaya dengan sikap dan tindakan iman yang nyata.

Menjalani hidup beriman di tengah situasi yang penuh dengan tantangan dan penderitaan tidaklah mudah. Kita membutuhkan anugerah dan pertolongan dari Tuhan agar Dia memberikan kekuatan sehingga kita dimampukan untuk tetap memberlakukan iman secara nyata ketika menghadapi berbagai persoalan hidup. Kita membutuhkan iman karena sesungguhnya kita sebagai manusia yang berdosa tidak mampu melawan kuasa dosa yang bekerja di dalam diri kita. Khususnya kita membutuhkan kuasa iman ketika kita sedang berada dalam keadaan yang sulit, penuh penderitaan, tragedi, dan berbagai situasi yang berkaitan dengan kelemahan diri.

Membaca Ayat 1-2, kita dapat melihat bahwa Tujuan surat ini jelas yaitu kepada orang-orang pendatang yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Petrus menyebut mereka umat pilihan Allah. Sebutan yang dahulu menjadi milik bangsa Israel tetapi karena bangsa Israel gagal memenuhi rencana Allah maka hak istimewa yang dulu menjadi milik Israel sekarang menjadi milik gereja Kristen yang telah menerima kasih karunia Allah di dalam diri Yesus Kristus.

Pada ayat selanjutnya yaitu Ayat 3-5, Bagian ini dimulai dengan suatu pujian bagi Allah. Selanjutnya muncul pemikiran tentang kelahiran kembali. Orang Kristen adalah orang yang telah dilahirkan kembali oleh Allah ke dalam kehidupan yang baru. Ini merupakan karya Allah semata, bukan karena usaha manusia. Lebih lanjut orang Kristen masuk ke dalam milik pusaka “(Yunani: kleronomia)” yang agung (LAI: bagian yang tidak dapat binasa). Milik pusaka orang Kristen adalah sukacita yang penuh yang sedang menantinya di sorga.

Ayat 6-7, Petrus tiba pada situasi yang aktual dimana para pembacanya mengalaminya. Kekristenan membuat mereka menjadi tidak popular bahkan harus menanggung berbagai macam penderitaan dan penganiayaan. Petrus mengingatkan kepada jemaat tentang tiga hal penting yang harus dilakukan dalam menghadapi ancaman ini:

  • melihat pada sesuatu yang agung yang ada di depan mereka.
  • Setiap pencobaan merupakan ujian untuk memperkuat dan memurnikan iman mereka.
  • Siapa yang bertahan dalam pen-deritaan dan pencobaan akan me-nerima kemuliaan dari Yesus Kristus pada saat Ia menyatakan diri-Nya kelak.

Ayat 8-9, Petrus menyampaikan bahwa sesungguhnya jemaat tidak ber-jumpa secara fisik dengan Yesus Kristus tetapi mereka mengasihi-Nya. Dan mereka terus bersukacita yang mulia dan kekal yang tidak akan mereka dapatkan dari dunia ini. Karena dunia ini penuh dengan penderitaan, tetapi sukacita yang kekal telah tersedia bagi mereka yang tetap percaya kepada Tuhan.

Ayat 10-12, bagian ini berbicara tentang keajaiban keselamatan yang datang kepada manusia melalui diri Yesus Kristus. Hal itu yang diperhatikan dan diselidiki oleh para Nabi. Ada dua hal yang diceritakan oleh para Nabi, yakni:

  • mereka memperhatikan tentang keselamatan dan kasih karunia yang akan datang
  • Roh Kristus yang bercerita kepada mereka mengenai segala penderitaan yang akan menimpa Kristus dan kemuliaan yang menyusul sesudah itu.

Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa iman teruji saat kita mengalami penderitaan dan pergumulan dalam hidup ini. Ia mengirimkan surat ini dalam rangka menguatkan dan menghibur jemaat di tengah penderitaan. Ia mengingatkan jemaat pada janji keselamatan dan akan tetap ada di dalam diri Yesus Kristus. Karena itu jemaat diminta untuk tetap teguh dan berdiri kokoh di atas dasar iman mereka kepada Yesus Kristus.

Ada banyak penderitaan yang kita jumpai dalam kehidupan kita. Penderitaan karena sakit penyakit yang tidak tersembuhkan, peperangan, bencana alam, bencana sosial, kecelakaan, kekerasan dan berbagai contoh penderitaan dalam kehidupan manusia. Setiap orang, siapapun dia pasti pernah mengalami penderitaan. Apa yang dikatakan dalam surat I Petrus dapat menjadi panduan agar kita melangkah tegar dalam terpaan badai pencobaan. Kita tidak perlu kecewa dan sedih tetapi dapat melihat dan menyikapi pencobaan itu secara positif. Di Balik pencobaan, Allah bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi umat yang dikasihi-Nya. Amin



Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :



GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama