ROH KRISTUS MEMERDEKAKAN KITA
Roma 8 : 1 - 17(Khotbah BP Sinode GKITP)
Saudaraku yang dikasihi Tuhan,
Hari ini minggu 28 Mei 2023, adalah minggu ke-4 atau minggu terakhir dalam bulan Mei, kita sudah mencapai 148 hari dalam triwulan kedua, dan minggu ke-22 dari tahun 2023 dan masih tetap meletakkan fokus pelayanan pembaharuan GKI Pada Triwulan Kedua April-Mei-Juni 2023 Pembaruan Hubungan Berdasarkan Kasih Kristus Diantara Sesama Manusia Sebagai Mitra Allah yang Ekumenis, Pluralis dan Inklusif dalam terang firman Tuhan Roma 8 : 1 – 17 dengan mengandalkan pembaruan yang Allah kerjakan melalui Roh Kristus yang sudah memerdekakan kita.
Ayat 1 – 2, Roh Kristus memerdekakan dari hukum dosa dan hukum maut Dua aspek penting yang mendapatkan penekanan dan penegasan pada bagian ayat (1-2) disini adalah pertama aspek penghukuman dan aspek kedua kemerdekaan, pada ayat (2) isi penghukuman diketahui, yaitu dosa dan maut, terhadap penghukuman itu yang memerdekakan hanya satu, yaitu Tuhan Yesus Kristus ayat (1). Dialah yang memberikan Roh yang menghidupkan dan mengampuni, Dialah kasih karunia Allah yang utama. Pada aspek kedua ditemukan “pembaruan” yang utama bagi dunia dan kehidupan dan manusia dan semesta adalah kehendak Allah. Allahlah yang menghendakinya.
Ayat 3–4, Hukum Taurat tak berdaya oleh Daging, Allah mengutus Anak-Nya supaya tuntutan hukum Taurat di genapi di dalam Roh Kristus Dua aspek yang juga ditegaskan pada bagian ayat (3-4) adalah pertama ketakberdayaan hukum Taurat dalam daging ; kedua Allah sudah melakukan-Nya dengan jalan mengutus Anak Allah menjadi “daging, dikuasai dosa karena dosa”. Dalam aspek kedua kita menemukan “pembaruan” yang Allah kerjakan adalah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging supaya tuntutan hukum Taurat digenapi menurut Roh.
Ayat 5 – 6, hidup menurut daging, dan hidup menurut Roh Dua aspek yang ditegaskan pada ayat (5-6) adalah pertama hidup menurut daging ; aspek kedua hidup menurut Roh. Prinsip “pembaruan” ada pada “keinginan Roh yang mendatangkan hidup dan damai sejahtera ayat (6) meskipun maut yang datang dari dosa dan keinginan daging menghalangi dan menghadang di dalam hidup dan kefanaan di dunia.
Ayat 7 – 9, keinginan daging dan hidup dalam Roh Dua aspek yang juga muncul pada bagian ayat (7-9) adalah, aspek pertama keinginan daging, ikutannya adalah perseteruan dengan Allah dan tidak takluk kepada hukum Allah ; aspek kedua hidup dalam Roh. Ikutannya adalah memiliki Roh Kristus untuk menjadi milik Kristus. Pada aspek kedua ini ditemukan “pembaruan” hidup utama, yaitu memiliki Roh Kristus.
Ayat 10 – 14, Roh Kristus sama denga Roh Allah Pengajaran utama pada keseluruhan teks bacaan ada pada penekanan di ayat (10-14), penekanan itu terkait dengan tiga hal, yaitu :
- Pertama : Kristus ada di dalam kamu (ay 10)
- Kedua : Roh Kristus diam di dalam kamu (ay 11)
- Ketiga : semua orang yang di pimpin Roh Allah, adalah anak Allah Tiga aspek pengajaran utama merupakan inti dari “pembaruan” yang sudah Allah karuniakan bagi dunia, agar setiap orang di dalam dunia yang percaya kepada Kristus dan menerima atau memiliki Roh Kristus menjadi anak Allah.
Ayat 15 – 17, Kita menerima Roh yang menjadikan kita anak Allah Tiga hal yang menjadi “finalitas” dari mengapa kita beriman, atau dikaruniai Tuhan dengan iman kepada Tuhan Yesus Kristus, yaitu : (1) Kita mempunyai hak sebagai anak Allah untuk berseru “Ya Abba, ya Bapa!” (2) Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita bahwa “kita adalah anak-anak Allah (3) Bersama Kristus kita menjadi ahli waris yg turut menerima janji-janji Allah, supaya kita dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Enam nilai penting dari teks sudah diuraikan di atas dalam rangka perayaan Pentakosta yang dirayakan tepat pada hari ke-148 dari minggu ke-22 dalam tahun 2023. Kita sekali lagi diingatkan untuk memperhatikan pembaruan yang sudah Allah kerjakan di dalam dunia dan final, yaitu sampai pada “mengangkat menjadi anak-anak Allah di dalam dunia” dan bukan hanya disitu, bahkan sebagai anak-anak Allah adalah ahli waris di dalam Kristus Yesus yang menerima janji-janji Allah. Hidup di dalam dunia adalah hidup sebagai anak-anak Allah, hidup yang sudah memiliki Roh Kristus. Mari, kita sadari kualitas sorgawi yang sudah Allah kerjakan dan sudah kita miliki selama hidup di dalam dunia. kita tidak boleh menyia-nyiakannya dan atau menganggapnya “sia-sia saja”. Roh Kudus Allah yang sudah menjadi “Roh yang berdiam di dalam hidup kita” menyadarkan kita. Dan itulah berkat terindah bagi kita. Imanuel.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah :