Selalu Ada Jalan Keluar

Keluaran 14:15-31 (Khotbah BP Sinode GKITP)

Saudaraku yang dikasihi Tuhan,

Bebas dan menerima keadilan yang murni dari Allah yang bertindak merupakan anugerah. Atas pertolongan dan pembelaan Tuhan terhadap bangsa Israel, mereka dilepaskan dari perbudakan oleh bangsa Mesir. Bangsa Mesir merasakan tekanan yang hebat dari Tuhan dan bangsa Israel melihat sendiri betapa besar kuasa Tuhan yang ditunjukkan melalui kesepuluh tulah yang diturunkan atas bangsa Mesir. Hal itu membuat bangsa Israel yakin untuk melangkah pergoi meninggalkan tempat dimana mereka di perbudak menuju suatu tempat yang mereka sendiri belum pernah tahu, kecuali nenek moyang mereka. Bangsa Israel yang saat itu pergi keluar dari Mesir mempercayakan nasib mereka dalam pimpinan Musa yang kelihatan dan tentunya kepercayaan kepada Tuhan yang telah menunjukkan kekuatan dan kuasa yang besar di depan mata mereka. Kita dapati di sini sejarah karya ajaib yang sangat sering disebut di Perjanjian Lama dan Baru, yakni terbelah-nya Laut Teberau tepat di depan mata orang Israel.

Bangsa Israel sedang menghadapi persoalan yang sangat pelik karena mereka berhadapan dengan Laut Teberau dan di belakang mereka ada pasukan Firaun yang datang mengejar. Mereka tidak hanya menghadapi persoalan di depan yang keadaannya belum pasti, tetapi juga menghadapi persoalan di belakang yaitu masa lalu mereka saat di perbudak di Mesir. Dalam menghadapi kondisi seperti itu bangsa Israel menjadi takut (14:10) dan saling menyalahkan (14:11-12). Apakah Tuhan salah dalam rencana-Nya untuk melepaskan bangsa Israel dari tangan bangsa Mesir? Tidak sama sekali, sebab semuanya itu sudah ada dalam rencana Tuhan.

(ayat 15-20) dalam respon Tuhan terhadap Musa di ayat 15, kita mungkin dapat menduga bahwa di hadapan Tuhan tampaknya Musa menyuarakan sebuah perasaan pesimis, walaupun sebelumnya di hadapan bangsa Israel ia terlihat sangat beriman (lihat 14:13-14). Musa juga tidak mengerti mengapa Tuhan menempatkan mereka dalam situasi demikian. Maka untuk menjawab kekuatan Musa dan bangsa Israel itu, Allah memerintahkan Musa untuk melakukan serangkaian tindakan untuk membelah Laut Teberau supaya orang Israel dapat berjalan di tengah-tengahnya (ayat 16). Di sini Allah sendiri menjelaskan bahwa Ia mempunyai tujuan dalam tindakan itu, yakni agar orang Mesir, termasuk Firaun tentunya, tahu bahwa Allah Israel adalah TUHAN (ayat 18).

(ayat 21-31) bagian ini menjadi satu contoh dari kuasa dahsyat Allah atas alam semesta. Ia membelah lautan dan membuka jalan melaluinya. Tanda yang dipakai untuk mengawali mujizat ini adalah uluran tangan Musa ke atas laut, yang menandakan bahwa mujizat ini diperbuat Allah sebagai jawaban atas doa Musa, untuk membenarkan tugas pengutusan Musa, dan menjadi tanda keberpihakan Allah terhadap bangsa yang di pimpin Musa. Tanda alam yang menjadi perantara adalah angin timur yang keras, yang menunjukkan bahwa kuasa Allah yang mengerjakannya, dimana angin dan laut pun patuh kepada-Nya. Bangsa Israel menyebrangi Laut Teberau dan berhasil mencapai daratan disisi seberang. Orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut (ayat29), dengan tiang awan, yakni kemuliaan Tuhan menjadi barisan belakang mereka, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok agar orang Mesir tidak menyerang mereka dari sisi sayap. Tidak cukup hanya mengalami kuasa Allah yang begitu besar yang membuat bangsa Israel berjalan di tanah kering di tengah-tengah laut, Allah masih menunjukkan kuasa-Nya dengan memusnahkan pasukan Firaun di depan mata bangsa Israel. Orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut (ayat 30). Pemeliharaan Allah telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga gelombang pasang yang berikutnya menghempaskan mayat-mayat orang Mesir ke permukaan. Mujizat tersebut ternyata sangat mempengaruhi orang Israel, kini mereka menjadi malu atas ketidakpercayaan dan sungut-sungut mereka.

  • Allah tidak pernah tinggal diam ketika umat-Nya bergumul dalam masalah. Tuhan selalu bertindak tepat pada waktunya dalam kebuntuan, ketegangan dan ketakutan yang sedang dihadapi oleh manusia dengan memberikan jalan keluar kepada mereka. Ia melepaskan umat-Nya dari berbagai percobaan bahkan segala sesuatu yang tidak mungkin, dijadikan mungkin bagi Allah. Karena itu jangan pernah kehilangan iman kita kepada Tuhan.
  • Peristiwa Laut Teberau menjadi titik balik dalam sejarah Israel. Bila sebelumnya mereka berada di bawah kuasa Mesir, maka saat itu mereka menyaksikan sendiri bagaimana Tuhan menyingkirkan orang Mesir dari kehidupan mereka. Matinya tentara Mesir merupakan konfirmasi bahwa kelepaan mereka dari dunia perbudakaan Mesir sungguh nyata. Mereka tidak perlu lagi merasa tertekan karena bangsa lain menindas mereka. Identitas mereka sebagai bangsa, terutama sebagai bangsa pilihan Allah, telah dipulihkan oleh Allah yang memilih mereka.
  • Tuhan memakai alam: menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras - padahal menurut pakar meteorologi, angin timur yang terhembus di padang gurun itu terhembus sangat dahsyat dan bisa menimbulkan tsunami - untuk membaharui kehidupan umat Israel dan membebaskan mereka dari dunia perbudakakan Mesir. Apa yang menurut teori dan pemikiran manusia dapat menimbulkan hal-hal yang buruk, namun di tangan Tuhan hal itu justru dapat menghasilkan mujizat bagi kita.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini
GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama