Mengandalkan Tuhan

MENGANDALKAN TUHAN

Khotbah BP Sinode GKITP

I Samuel 17:40-58

Saudaraku yang dikasihi Tuhan,

Kita mungkin pernah mendengar istilah underdog? Dalam dunia olah raga, underdog ialah atlit yang tidak diperhitungkan bisa menang atau juara. Justru sosok underdog bisa memberi kejutan, ketika ia mampu mengalahkan sang favorit juara atau juara bertahan. Bagaimana mungkin? Jawabannya karena tidak diperhitungkan, seorang underdog tidak memiliki beban apa pun untuk menang. Sebaliknya sang jagoan kadang terlalu percaya diri sehingga meremehkan lawan, akibatnya teledor atau tidak waspada atau berhati-hati. Demikian juga yang terjadi dalam kisah Daud melawan Goliat.

Ayat 40, mengatakan bahwa Daud mengambil beberapa batu untuk menjadi senjatanya. Dia mempersiapkan lima batu dengan iman bahwa Tuhanlah yang akan berperang bagi dia. Dia tidak menyerahkan kepada Tuhan dan tidak melakukan apa- apa sebagai persiapan. Dia memilih lima batu. Jika yang pertama gagal, masih ada empat batu yang lain sebagai senjata. Mempersiapkan diri dan mengandalkan Allah seharusnya berjalan secara bersama-sama.

Ayat 41-44, ayat-ayat ini mengisahkan dialog Goliat dengan Daud di mana kalimat sangat indah dari Daud dicatat. Daud mengatakan bahwa dia datang dalam nama Tuhan semesta alam. TUHAN pemimpin ribuan pasukan malaikat! Inilah pernyataan iman yang sangat besar dari Daud. Dia memiliki pengakuan iman yang tepat dengan reaksi dan tindakannya. Mengakui Tuhan sebagai Panglima perang yang memiliki segala kekuatan di surga berjalan beriring dengan keberanian dia mendatangi Goliat dan menantang dia. Iman, pengakuan di mulut, dan tindakan dengan utuh menjadi satu di dalam diri Daud. Alkitab mengatakan bahwa Daud tergerak untuk melawan Goliat karena nama Allahnya dihina oleh raksasa itu. Inilah yang disebut dengan semangat untuk membela kekudusan Allah. Zeal, atau kegigihan yang menyala-nyala untuk Tuhan. Kegigihan yang sama juga terdapat pada Yosua dan Kaleb, para hakim Israel, dan juga Yonatan. Kegigihan ini jugalah yang membuat Paulus dan para rasul terus memberitakan Injil Tuhan. Di dalam seluruh Alkitab tercatat orang-orang dengan kegigihan yang seperti itu.

Ayat 45-46, Daud menyatakan kegigihan yang besar untuk nama Tuhannya, maka seruannya pada menjadi proklamasi iman yang membangkitkan semangat seluruh orang Israel. Bagaimana dengan Saul? Pada saat Saul mementingkan dirinya sendiri, maka kegigihan untuk Tuhan menjadi habis sama sekali. Dan di mana kegigihan untuk Tuhan hilang, di situ inspirasi berhenti. Saul tidak lagi mampu menginspirasi orang Israel. Kegigihan memperjuangkan kesucian Allah dan ketulusan untuk mengasihi umat Tuhan, itulah yang membuat seorang raja menjadi agung.

Ayat 47, menyatakan mengenai keagungan karakter Daud. Apa yang dia perjuangkan hanya untuk membuktikan satu hal, yaitu supaya segenap jemaah tahu bahwa Tuhan yang menyelamatkan bukan dengan atau karena senjata manusia. Dia tidak bertarung untuk membuktikan diri. Dia tidak merasa perlu mengalami pembuktian yang menunjukkan pencapaiannya di mata seluruh umat Tuhan. Dia tidak sedang memamerkan kemampuan guna menunjang prestasinya.

Ayat 48-54, menyatakan mengenai Daud yang hanya menginginkan seluruh orang tahu bahwa Tuhanlah yang menolongnya. Itulah kerinduannya yang begitu besar. Maka Tuhan menyertai Daud. Daud maju dan membunuh orang Filistin itu dengan cara yang sangat tidak biasa di dalam peperangan. Daud membunuh Goliat tanpa pedang di tangan. Daud mengimani bahwa Tuhan yang menyelamatkan bukan dengan atau karena senjata manusia dan membuktikannya di dalam tindakan.

Ayat 54-58, Daud melengkapi kemenangannya dengan membawa kepada Goliat ke Yerusalem, untuk menjadikannya kengerian bagi orang-orang Yebus, yang menjaga benteng pertahanan Sion. Kemudian bagian ini juga menjelaskan tentang Saul yang telah melupakan Daud, karena mengidap tekanan jiwa dan gangguan pikiran, sehingga tidak terpikirkanolehnya kalau sang pemusiknya cukup memiliki keberanian untuk menjadi pahlawannya. Oleh karena itu, seolah-olah belum pernah bertemu sebelumnya, dia bertanya anak siapakah Daud? Abner juga tidak mengenalnya, tetapi membawanya kepada Saul, dan menjelaskan siapa Daud. Dengan demikian Daud diperkenalkan kepada istana dengan keuntungan yang jauh lebih besar daripada sebelumnya, dan dalam semuanya itu ia mengakui tangan Allah-lah yang telah menolongnya dan memberikannya kemenangan.

  1. 1. Andalkan Tuhan dan Tuhan akan menyertai dan menolong kita. Ini adalah faktor terpenting dan terutama atas kemenangan Daud sebab percuma kita memiliki keberanian, keyakinan yang kokoh dan kemampuan namun kita tidak mengandalkan Tuhan. Daud sadar betul Tuhanlah satu-satunya tempatnya berharap dan memberikan kemenangan. Sehingga berulang kali Daud menegaskanbahwa Dia sepenuhnya mengandalkan Tuhan. Ketahuilah keberhasilan yang kita raih berasal dari pada Tuhan, sebelum berperang, selama berperang bahkan setelah kemenangan pun nama Tuhan saja yang ditinggikan, segalanya dikembalikan untuk hormat kemuliaan Tuhan. Jangan bangga dengan kemampuan diri sendiri, sebab terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri (Yeremia 17:5). Andalkan Tuhan dalam segala perkara, milikilah keberanian yang dari Tuhan, berpegang pada keyakinan dan tak tergoyahkan dan melatih diri, kembangkan kemampuan yang kita miliki maka kita akan memperoleh kemenangan, melakukan perkara-perkara besar bersama dengan Tuhan.
  2. 2. Berlatih dan Mempersiapkan Diri. Daud yang maju ke medan pertempuran bukanlah orang yang tidak bisa apa-apa, Daud yang dipakai Tuhan bukanlah orang yang hanya bermalas-malasan kemudian dilawat Tuhan, melainkan Daud mempunyai kemampuan dan mengembangkannya. Daud bekerja keras dan mempersiapkan dirinya dengan baik. Ketika dirinya diragukan Saul, Daud berkata dia biasa menghadapi beruang dan singa. Demikian juga kita sebagai umat Tuhan, orang percaya kita harus terus berlatih dan mempersiapkan diri dengan rajin Berdoa dan melakukan Firman Tuhan sehingga kita memiliki kesabaran dan kemampuan serta keberanian menjalani kehidupan dengan mengandalkan Tuhan.
  3. Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini
GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama