Rindu Kepada Kediaman Allah

Khotbah BP Sinode GKITP

MAZMUR 84 : 1 – 13

LATAR BELAKANG

Hari minggu 13 Agustus saat ini adalah hari ke-225, minggu ke-33 dalam tahun 2023 yang terus mendorong untuk memberikan perhatian pada Pembaharuan GKI pada Triwulan ketiga Juli-Agustus-September 2023 “Pembaruan Tuhan Pencipta atas alam semesta ciptaan-Nya” mengikuti Mazmur 84 : 1 – 13 agar setiap orang memiliki kerinduan kepada Allah dan kediaman-Nya.

Awal tahun 2020 – 2021 dunia diperhadapkan dengan pandemi covid – 19 yang membatasi aktivitas berkumpul di ruang-ruang publik akibat dari banyak korban yang terpapar covid – 19 bahkan ada yang meninggal. Gereja termasuk yang juga merasakan dampak dari situasi ini. Ibadah-ibadah menjadi dibatasi jumlah kehadiran bahkan beberapa Gereja memutuskan untuk ibadah secara online sehingga jemaat tidak perlu datang secara fisik ke gereja tapi bisa mengikuti ibadah secara daring dari rumah. Kondisi ini menimbulkan rasa rindu atau kerinduan untuk dapat Bersekutu, Beribadah, Bersaksi dan Melayani seperti waktu sebelum pademi covid-19 mucul dan memaksa semua orang beradaptasi dan berdamai dengan situasi yang ada. Perasaan rindu kepada kediaman ALLAH juga dirasakan oleh pemazmur ketika menuliskan Mazmur 84 ini.

Mazmur 84 adalah mutiara dari seluruh Mazmur. Mazmur 84 adalah Mazmur ratapan. Pemazmur meratap karena menginginkan sesuatu yang sudah hilang untuk kembali kepada dia, yaitu Bait ALLAH atau Kehadiran ALLAH. Pemazmur yang diduga adalah Daud setelah dia berdosa dan ketika hukuman ALLAH datang, dia harus keluar dari kerajaannya, menjadi pelarian dan tidak bisa mengunjungi Bait ALLAH di Yerusalem. Daud tidak meratap untuk kembali mendapatkan kerajaannya. Daud meratap untuk bisa kembali beribadah kepada ALLAH di tengah-tengah jemaat-NYA.

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-5, pemazmur menyatakan ekspresi kerinduan yang mendalam kepada tempat kediaman ALLAH. Tetapi juga lebih dari itu pemazmur merindukan kehadiran ALLAH dalam hidupnya. Merindukan tempat kediaman ALLAH adalah merindukan pribadi ALLAH sendiri. Pemazmur merindukan kehadiran ALLAH di dalam persekutuan umat ALLAH di dalam gereja yang sejati. Kehadiran ALLAH ada dalam komunitas orang percaya. Persekutuan umat ALLAH adalah hal yang bernilai di mata ALLAH dan yang terindah dalam dunia. Pemazmur mencintai suatu tempat di mana dia mengalami dan mengetahui ALLAH itu hidup. Dalam persekutuan umat ALLAHlah dia dapat mengalami dan mengatakan ALLAH itu hidup. Jelas sekali ada kerinduan yang dalam dari pemazmur sehinga dia membandingkan diri dengan burung pipit dan burung laying- layang dan iri kepada mereka karena bisa dekat dengan rumah TUHAN, hidupnya ada di sana, di pelataran rumah ALLAH. Hidupnya, hatinya, keluarganya di dalam rumah TUHAN. Kumpulan umat percaya adalah kumpulan di mana TUHAN Berada dan Bertakhta. TUHAN menjadi pelindung, pengharapan dan tuan satu-satunya. Dengan seluruh air matanya merindukan satu tempat yang saat itu tidak dia jumpai lagi, tempat di mana persekuatuan dengan umat ALLAH.

Ayat 6-8, tempat kediaman ALLAH adalah tempat yang dia tuju. Ini adalah ayat-ayat di mana pemazmur mengatakan kepada dirinya sendiri. Orang yang terbuang itu melihat tempat Bait ALLAH di Yerusalem. Dia berusaha dengan fisiknya, sekalipun seandainya tidak bisa, maka hatinya didekatkan kepada Yerusalem. Yang terbuang ini berusaha untuk menguatkan hatinya sendiri. Pemazmur mengajarkan sekalipun berjalan dengan menangis, terpisah, tetapi seluruh hati dan perjalanan hidup mendekati hadirat TUHAN. Pemazmur mengatakan aka nada penyertaan TUHAN. Lembah baka, diperkirakan adalah suatu lembah yang selalu dilewati musafir yang akan ke Yerusalem. Lembah itu adalah lembah kering dan akan terisi air hanya jika ada hujan. Jadi, lembah ini benar-benar hanya bergantung kepada berkat ALLAH. Lembah Baka dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai lembah air mata. Orang yang menetapkan langkahnya mendekat kepada Bait ALLAH yang sejati tidaklah mudah, aka nada air mata karena orang lain berjalan berlawanan arah dengan dia. Tetapi kekuatan TUHAN akan menopangnya. Ada berkat yang membuat dia penuh menjadi mata air. Mereka berjalan makin lama, makin kuat, hendak menghadap ALLAH di Sion. Kekuatan berjalan sebagai musafir adalah kekuatan dari ALLAH dan kekuatannya itu akan bertambah dan bukan menurun.

Ayat 8-10, adalah doa orang benar dihadapan ALLAH. Pemazmur berpikir apa hak dia didengar oleh ALLAH. Ada satu pribadi yang dimunculkan oleh pemazmur, yaitu pribadi yang diurapi yang menjadi perisai mereka sehingga layak dipandang dan didengar oleh ALLAH. Beberapa tafsiran mengarahkan pribadi yang diurapi ini menunjuk kepada YESUS KRISTUS. ALLAH yang hidup dan hadir di tengah-tengah manusia. Masalah utama umat TUHAN adalah ALLAH yang suci itu murka kepada umatNYA. Tidak ada yang dapat mendamaikan manusia dengan ALLAH kecuali ada pelindung manusia dari unsur ALLAH sendiri, yang diurapi yaitu Sang Mesias YESUS KRISTUS. Hanya ketika ALLAH di Sorga melihat Sang Mesias YESUS KRISTUS dan umat percaya ada dalam YESUS KRISTUS, maka umat manusia baru bisa diselamatkan dan terikan umat manusia di dengar. DIA adalah satu-satunya Juruselamat umat manusia.

Ayat 11-13, di dalam bagian terakhir ini, dijelaskan pemazmur bahwa tempat kediaman ALLAH adalah di bumi ini yang bersentuhan dengan kekekalan. Kata seribu dipakai di dalam Alkitab berbicara tentang sesuatu yang besar. Kekekalan itu melampaui ruang dan waktu. Alkitab menyatakan persekutuan umat percaya yang sejati mendapatkan kekekalan. Pemazmur juga mengatakan lebih baik berdiri di ambang pintu rumah ALLAHku karena dia bisa memandang ALLAHnya dan bisa melihat DIA hadir, ALLAH yang hidup daripada diam di kemah-kemah orang fasik. Pemazmur memuji kebaikan TUHAN. Orang benar tidak akan kekurangan sesuatu yang baik dari ALLAH. ALLAH akan mencerahkan dia, melindungi dia. ALLAH adalah matahari dan perisai. Mereka akan menjadi milik-NYA seutuhnya dan akan mengalami perkenaan dan akan diberikan kehormatan dari ALLAH. Mereka adalah orang-orang yang mengandalkan ALLAH, yang tempat berlindungnya adalah ALLAH. Tidak seperti orang fasik, dia akan seperti sekam yang ditiup angina dan tidak akan kuat dalam penghakiman.

PENERAPAN

  1. Ratapan ini tidak dimiliki oleh dunia. Hanya orang-orang yang dilahirkan baru dalam YESUS KRISTUS yang memiliki ratapan ini, yang mengenal Keindahan TUHAN dan Keindahan GerejaNYA. Hanya ROH KUDUS saja yang bisa membuat orang-orang percaya jeli akan keindahan, kehormatan dan harga sebuah Gereja yang sejati. Gereja adalah isi hati TUHAN, rumah TUHAN, mempelai KRISTUS. Hanya orang yang sungguh-sungguh tahu ALLAH ada di mana yang mau merendahkan dirinya untuk pergi ke sana. Meskipun sulit, tidak ada uang, khotbahnya sulit dan sangat keras menegur dosa tetapi ROH KUDUS ada di sana. Dia mengetahuinya, menghargainya dan mau bersama-sama berjuang di sana.
  2. Dosa dalam diri kita dapat membuat kita kehilangan rasa takjub akan Gereja TUHAN, tidak lagi mengasihi dan memuji TUHAN, tidak ada gairah pergi ke gereja. Pemazmur mengatakan hal terpenting yang menjadi kegairahan kita seharusnya adalah ALLAH dan Bait ALLAH karena akan tiba waktunya di depan kita, di mana kita tidak lagi bisa bergerak, tidak bisa lagi pergi bersekutu dan beribadah ke tempat ALLAH bertahta. Mungkin karena sakit, mungkin kita menjadi tua renta, mungkin kita dibuang oleh TUHAN, mungkin saja tempat itu sudah dirusak oleh musuh- musuh TUHAN, mungkin kita berdosa dab pergi dari rumah TUHAN dan tidak bisa kembali, mungkin ada pandemi seperti covid – 19 yang membatasi kita beraktifitas dan berkumpul termasuk ke gereja. Ketika ini belum terjadi bertobatlah, datanglah, buka hatimu dan biarlah TUHAN YESUS KRISTUS menjadi rajamu, takluklah. Sehingga kita dapat menyatakan kepada TUHAN: Betapa disenangi tempat kediaman-MU, ya TUHAN semesta alam. Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada ALLAH yang hidup. Hargailah ALLAH yang ada di tengah-tengah kita dan seluruh pekerjaan-NYA di dalam gereja-NYA. Kiranya TUHAN menaklukan hati kita. Jangan keraskan hati. Takluklah dan lihat bagaimana TUHAN Memberkati.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini
GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama