Orang Beriman Di Dalam Mengikut Yesus Harus Memiliki Komitmen

ORANG BERIMAN DI DALAM MENGIKUT YESUS
HARUS MEMILIKI KOMITMEN

(Khotbah BP Sinode GKITP)

Saudaraku yang dikasihi Tuhan,

Orang beriman di dalam mengikut Yesus harus memiliki komitmen untuk tetap setia dan bersedia menghadapi tantangan yang berat di dalam kehidupannya. Bila membaca kitab Injil Lukas, maka Kitab Injil Lukas ditulis sekitar tahun 60 sebelum masehi oleh Lukas yang diduga adalah seorang Yunani yang bekerja sebagai seorang dokter atau tabib dan ia merupakan seorang kawan atau rekan sekerja Paulus. Kitab injil Lukas dialamatkan kepada Teofilus yang agung, yaitu seorang kafir yang masuk Kristen karena telah menerima berita Injil. Penekanan utama Injil Lukas adalah Yesus Kristus sebagaianak manusia.

Secara khusus Injil Lukas 14:25-35 menunjukkan bahwa ketika Yesus sedang dalam perjalanan ke Yerusalem (band Lukas 13:1) banyak orang mengikuti-Nya. Yesus menunjukkan bahwa di dalam mengikuti-Nya bukan suatu perkara mudah atau hanya datang mendengar pengajaran dan pergi begitu saja. Namun yang dibutuhkan adalahsuatu komitmen untuk tetap setia memberitakan Injil dan tidak seperti mereka yang berdalil atau beralasan di dalam soal iman mereka (band 14:15-24)

Ayat 15-27: Harus memiliki komitmen Di Dalam Mengikut Yesus. Bagian ini memberi ketegasan bahwa hal yang penting bagi seorang pengikut Yesus adalah harus ada komitmen. Hal ini dimulai dengan ayat 15 yang menunjukkan bahwa ketika Yesus dalam perjalanan menuju Yerusalem, banyak orang yang datang untuk mengikuti-Nya. Tentu setiap orang yang datang mengikut Yesus memiliki tujuannya masing - masing. Ada yang hanya datang sekedar untuk mendengar ajaran Yesus, ada yang mungkin tertarik untuk mengikut Yesus karena ada cerita tentang mujizat yang Yesus lakukan, bahkan mungkin ada yang ingin datang untuk berdebat dengan Yesus seperti kaum Farisi dan Para Imam Yahudi. Pada dasarnya ada berbagai alasan. Namun, menurut Yesus kedatangan mereka itu terlihat bukan terlahir dari suatu keputusan yang sungguh untuk mengikuti-Nya. Di dalam ayat 26, Yesus menyatakan bahwa di dalammengikuti-Nya, harus memiliki kerelaan untuk melepaskan hal yang bersifat pribadi dan tidak membawa kepentingan pribadi dan keluarga di dalam pekerjaan pelayanan. Hal ini terlihat jelas di dalam ungkapan Yesus di ayat 26: Jikalau seorang datang kepada-Ku........., ia tidak dapatmenjadi murid-Ku. Yesus menggambarkan bahwa pekerjaan pelayanan itu adalah suatu pekerjaan yang berat, karena membutuhkan pengorbanan. Itu artinya mengikuti Yesus, harus benar - benar siap untuk melalui jalan Salib, yaitu jalan penderitaan, rela berkorban dan tidak mencari kepentingan sendiri. Seperti terlihat pada ayat 27 yang menyatakan: "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, Ia tidak dapat menjadi murid-Ku."

Ayat 28-35: Tuhan Memakai Orang Yang Siap Sedia Untuk Menjadi Murid-Nya.

Pada dasarnya Tuhan memakai orang yang siap sedia untuk menjadi murid-Nya. Halini digambarkan di dalam tiga bentuk perumpamaan yang diberikan oleh Yesus: Pertama, Di dalam membangun menara dibutuhkan perencanaan yang matang, sehingga tidak gagal di dalam membangun dan diejek oleh orang melihatnya, seperti yang tersirat pada ayat 28-30. Itu artinya Yesus di dalam pemberitaan Injil-Nya

mengunakan orang - orang yang bersungguh-sungguh mengikuti-Nya, sehingga pemberitaan Injil tidak gagal. Yesus tidak menggunakan orang yang tidak siap sediauntuk menjadi alat kesaksian-Nya. Kedua, ayat 31-33 perumpamaan Yesus ini memberi penekanan pada aspek pertimbangan, yang terlukis dengan kata Yesus: Atau raja manakah yang kalau mau pergi perang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan,. , tidak dapat menjadi murid-Ku. Pada kedua ayat-

ayat ini memberikan gambaran yang jelas bahwa Tuhan mempertimbangkan siapa yang layakuntuk pekerjaan pelayanan-Nya. Oleh karena tidak mungkin menggunakan orang yang masih menaruh kepentingan pribadi-Nya di atas kepentingan pelayanan. Bagi Yesus orang seperti itu tidak layak menjadi pengikut atau murid-Nya. Ketiga, ayat 34-35 Yesus memberikan perumpamaan tentang garam yang menjadi tawar, yang tidak lagi memiliki nilai apa - apa atau dengan kata lain sudah tidak berfungsi sama sekali. Tentu orang akan membuangnya karena sudah tidak berguna. Seperti pernyataan Yesus: Garam memang baik, tetapi jika.........., dan orang membuangnya saja. Itu berarti Hidup pelayanan orang percaya itu harus memiliki arti, tidak hanya sekedar mengikuti Yesus namun harus berguna atau bermanfaat bagi pemberitaan Injil. Sebab bila tidak setia maka Tuhan tidak akan menggunakan lagi bagi pekerjaan pelayanan atau pemberitaan Injil. Yesus mengakhir dengan suatu seruan yaitu siapa mempunyai telinga, hendaklah ia mendengar.

Orang Beriman Di dalam mengikuti Yesus harus memiliki komitmen untuk tetap setia,berusaha untuktidakmencampuradukkan urusanpribadi dan keluarga dengan pekerjaan pelayanan. Terkadang sulit untuk memisahkan antara urusan pribadi dan keluarga dengan pelayanan. Banyak di antara kita terjebak untuk lebih memikirkan kepentingan keluarga kita atau pribadi kita di banding dengan pelayanan. Yesus menginginkan para pengikut atau murid-Nya untuk benar - benar setia di dalam pelayanan. Tidak boleh mencari kepentingan diri sendiri, kelompok dan keluarga di dalam pelayanan. Pelayanan pemberitaan Injil itu akan melalui jalan salib, yaitu jalan penderitaan, penyangkalan diri dan rela berkorban. Yesus tahu bahwa kita manusia memilikiketerbatasan di dalam melayani. Namun dibutuhkan komitmen atau kesungguhan untuk mengikuti Yesus. Ego kita sebagai manusia harus diturunkan danjalan seorang hamba yang setia kepada Tuhan itu yang harus diambil. Ini nilai pentingdi dalam kehidupan Kekristenan kita.Mesti kita pahami bahwa orang yang setia di dalam pekerjaan pelayanan itu akan dipakai oleh Yesus secara luar biasa, Yesus menginginkan kita orang percaya membuka diri untuk dibentuk dan dipakai Yesus bagi pekerjaan pelayanan-Nya. Yesus akan memberi berkat bagi yang setia.Sesungguhnya Yesus telah mempertimbangkan siapa pengikut atau murid yang layak untuk digunakan bagi pekerjaan pelayanan-Nya. Sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa barangsiapa yang tidak setia bagi pekerjaan pelayanan tidak akan layak untuk pekerjaan pelayanan- Nya dan ibarat garam yang tawar tidak akan digunakan oleh Tuhan untuk pekerjaan pelayanan-Nya sepintar atau sehebat apapunorang tersebut. Yesus hanya menggunakan setiap orang yang memiliki kerendahan hati dan kepekaan di dalam melayani. Tuhan Yesus berkati setiap orang beriman yang berkomitmen mengikuti Yesus di dalam melayani.

Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini
GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama