KUASA DOA MENGUBAH HIDUP ORANG PERCAYA
Khotbah BP Sinode GKITP
EFESUS 3:14-21Saudara-Ku yang dikasihi Tuhan,
Surat merupakan salah satu puncak dalam penyataan alkitabiah dan menduduki tempat yang unik diantara surat-surat Paulus. Surat ini tidak di tulis sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti banyak surat lainnya, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang melimpahsyukur sebagai hasil dari kehidupan doapribadiPaulus.Suratiniditulis ketikaPaulus dalampenjaraEf.3:1;4:1;6:20) di Roma. Hasil dari doa-doa Paulus itulah yang sedang kita lihat dari pembacaan Alkitab saat ini yang memuat doa Paulus. Ini Doa Paulus yang kedua, yang pertama terdapat pada suratEfesus.Doa pertama memusatkan pada pengetahuan, maka doa kedua dipusatkan pada kasih.
Ayat 14-15: Ayat ini adalah kelanjutan dari Efesus 3:1, segala pokok pikiran dalam ayat sebelumnya puncaknya pada bagian ini, hal ini jelas dalam perkataan itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa, selesai berbicara soal pemanggilan kepada orang Yahudi, dan kudus ayat 13, agar mereka jangan tawar atau ragu ketika mengalami kesesakan atau penindasan karena iman kepada Kristus, maka ayat ini Paulus mengungkapkan bahwa dia sujud atauberdoa kepada Bapa. Mengapa dia berdoa kepada Bapa, sebab ayat 15 menjelaskan bahwa semua turunan, tentu berbicara soal keturunan orang yahudi, yang sudah meninggal dan yang masih hidup menerimanya, yakni percaya kepada Yesus Kristus.
Ayat 16-17, Paulus mengatakan bahwa dia berdoa supaya Kristus dengan kekayaan atau segala hal yang ada pada Kristus dan kemuliaan-Nya atau keagungan dan kebesaran-Nya menopang dan memampukan mereka, hal ini terlihat dalam kata menguatkan dan meneguhkan. Kata menguatkan bisa berarti memampukan, menopang. Sedangkan meneguhkan menunjukkan kepada keputusan yang tidak goyah untuk percaya kepada Kristus karena Roh Kudus bekerja dalam hidup mereka. Hasilnya adalah oleh iman mereka, Kristus diam atau tinggal dan ada bersama dalam hidup mereka sehingga mereka berakar atau terpaut dalam Kristus dan di bangun dalam kasih. Dengan kata lain, Paulus berdoa supaya iman anggota-anggota jemaat dapat bekerja sebagai ''alat'' Tuhan, membuat hati mereka menjadi ''tempat-diam'' Kristus.
Ayat 18-19. Paulus berdoa supaya jemaat Efesus bersama dengan orang percaya lainnya atau orang kudus dapat memahami atau mengerti atau memiliki pengetahuan bahwa kasih Allah itu luar biasa, tidak dapat diukur, tinggi, lebar, panjang dan dalam kasih Kristus, dengan bahasa lain bahwa kasih Kristus itu tiada ujungnya dan tak terhingga. Itulah sebabnya, Paulus meminta supaya mereka mengenal kasih Allah itu, walaupun kasih itu melampaui segala pengetahuan manusia. Dengan demikian, mengenal kasih itu bukan secara intelektual, tetapi secara eksistensial (bnd Flp.3:10,12 dsb).
Ayat 20-21, Paulus kemudian menutup dengan pengagungan kepada Kristus, bahwa Bagi Dia atau bagi Kristus yang melakukan atau menyatakan kasih kepada orang percaya, melampaui atau lebih dari apa yang didoakan atau yang dipikirkan, artinya mereka berdoa meminta sesuatu dan berpikir atau berharap sesuatu, ternyata kuasa Tuhan bekerja atau Dia menjawab melampaui itu. Itulah sebabnya kemuliaan atau penyembahan, hormat dan tunduk dari orang percaya dalam Kristus akan berlangsung selama-lamanya. Amin atau ya pasti benar.
Kalau kita belajar sejarah pekabaran Injil di atas tanah Papua, maka kita pasti tahu bahwa kuasa doa mengubah dan memampukan orang untuk melayani Tuhan, manusia tidak mengandalkan kepintaran dan kemampuannya, sangat luar biasa apa yang Paulus katakan, dia tidak mengandalkan kekuatan, kemampuan dan kepintaran yang dia miliki, pada hal bisa saja sebab dia adalah orang terpelajar, yang diasuh, didik oleh Prof Gamaliel, tetapi dia meletakan pengharapan dengan kekuatan doa, dia mau tunjukkan bahwa doa itu menjadi sumber utama kekuatan kita sebab dengan tersambung kepada Tuhan sumber segala hikmat, maka kita akan di mampu-kan dan dapat mewujudkan maksud Tuhan. Dalam kehidupan saudara dan saya, ketika kita berdoa, bukan soal kita minta kasih kekuatan, kesehatan, pekerjaan, tetapi kita belajar untuk kita meminta hikmat, kekuatan dan kemuliaan Tuhan untuk meneguhkan hati, bukan kita memasukan segala hal yang merusak iman dan menjatuhkan semangat kita, banyak orang tidak membiarkan dirinya di pimpin oleh Roh Allah, tetapi di pimpin oleh roh duniawi, yakni kecemasan, ketakutan dan kebimbangan serta kekuatiran sehingga dia kehilangan damai. Sebagai orang percaya, kita terus juga berdoa agar saudara-saudara yang dikuasai roh duniawi dapat memperoleh jamahan Tuhan.
Kita berdoa kepada Tuhan, bukan supaya kita diberi kemudahan, bukan supaya kita aman saja, tetapi kita berdoa agar kita diberikan kekuatan dan hidup kita berakar atau kita bertumbuh dalam Kristus, dengan demikian kita belajar untuk mengenal kasih Kristus dalam hidup, bahwa kasih Allah itu luar biasa, pemeliharaan Allah itu sempurna bagi kita, sehingga kita tidak hanya melihat masalah, tantangan dan persoalan yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita sebagai bentuk dari hilangnya kasih Allah kepada saudara dan saya, sebab kasih Tuhan juga nyata lewat hal itu. Kita belajar untuk mengerti, memahami semua rancangan dan rencana Tuhan dalam hidup kita, kebaikan Tuhan itu luar biasa, orang akan sulit memahami kasih Tuhan yang tak terbatas itu sebab pikiran dan hati kita memiliki keterbatasan sehingga tidak mampu untuk melihat kebaikan Tuhan, ukuran kebaikan Tuhan bukan terletak pada kemampuan, kepandaian atau kepintaran kita, tetapi pengakuan akan adanya eksitensi Tuhan dalam seluruh jalan hidup kita, maka Dia akan menolong kita.
Dalam banyak hal, anugerah dan berkat Tuhan bagi kita melampaui apa yang sedang kita minta dalam doa, atau apa yang sedang kita pikirkan. Itu artinya pemeliharaan Tuhan tidak terbatas pada kekuatan pikiran dan doa kita, tetapi terletak pada Tuhan yang tahu apa kebutuhan kita dan menyediakan apa yang kita perlukan. Sehingga kadang orang mengalami hal tak terduga dalam hidupnya, misalnya bergumul dengan sesuatu, sedang berpikir bagaimana cara memperoleh sesuatu, tetapi terkadang Tuhan sudah nyatakan itu bagi kita. Dengan berbagai cara, Tuhan menolong dan memberikan kita berkat dan jalan keluar terhadap apa yang kita butuhkan.
Sebagai orang percaya, dalam segala langkah hidup kita, kerja dan pelayanan, bertujuan untuk mengagungkan dan memuliakan nama Tuhan, bahwa Tuhanlah sumber segala sesuatu.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini