Nubuat Tentang Kristus Dan Kekuasaan Dan Kemuliaan-Nya

NUBUAT TENTANG KRISTUS DAN KEKUASAAAN DAN KEMULIAANNYA
Khotbah BP Sinode GKITP

Daniel 7:13-15

Saudara-Ku yang di kasihi Tuhan,

Sebagai manusia, umumnya setiap kita pasti pernah bermimpi. Alkitab memberi penjelasan kepada kita bahwa Allah dalam otoritas-Nya, dapat melakukan dan menggunakan apa saja untuk menyampaikan pesan-Nya kepada manusia. Salah satunya adalah melalui mimpi. Memang kita perlu ekstra berhati-hati dalam hal ini, agar kita tidak terjebak dalam pemahaman yang keliru tentang mimpi, karena banyak mimpi terjadi justru karena kesibukan, kelelahan, beban hidup yang berat atau juga sebagai bunga tidur belaka. Yang perlu kita ingat, jika seseorang mendapat mimpi dari Allah, maka, Allah sendiri juga akan memberikan makna yang jelas dari mimpi tersebut, sehingga pesan atau berita yang disampaikan oleh Allah kepada manusia, menjadi jelas dan dipahami secara baik dan benar. Daniel pasal 7 menjelaskan bahwa ketika raja Belsyazar memerintah di Babel, Daniel menerima penglihatan dari Tuhan lewat mimpi yang tidak hanya membuat Daniel menjadi terharu tetapi juga menggelisahkan-nya. Mimpi Daniel memberi penglihatan tentang empat (4) binatang besar sebagai simbol empat (4) kerajaan yang akan muncul memerintah atas umat-Nya. Empat kerajaan itu disimbolkan seperti Singa (ayat: 4), Beruang (ayat 5), Macan Tutul (ayat 6) dan binatang yang sangat menakutkan dahsyat, yang semuanya menggambarkan bagaimana para pemimpin memimpin umat dengan mengandalkan kekuasaan duniawi tanpa takut pada Tuhan, sehingga penuh kekerasan, membanggakan kekuatan duniawi yang dimiliki lalu pada akhirnya justru mengalami kemerosotan. Sesudah itu, Daniel melihat tentang penghakiman, yang dimulai pada ayat 9, Daniel melihat takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usia, pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu Domba”. Penghakiman itu ditandai dengan “takhta diletakkan dan Yang lanjut Usianya mengambil tempat duduk-Nya’. Ungkapan ini menjelaskan tentang Allah sebagai yang kekal, yang adalah Hakim yang agung yang akan menghakimi setiap orang termasuk semua penguasa di dunia ini. Allah yang kekal itu itu penuh dengan kekudusan, keagungan dan keadilan.

Pada ayat 13 – 15, kepada Daniel diperlihatkan “datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia, datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya”. Khusus pada ayat 13 & 14 memberitahu kepada kita bahwa Daniel tidak melihat secara terperinci dan jelas bagaimana penghukuman serta kebinasaan terjadi terhadap para penguasa yang memerintah dengan kejam dan sewenang-wenang itu, tetapi justru di tengah mereka memerintah dengan mengandalkan kekuasaan duniawi, justru datang seorang manusia yang diberi kehormatan, kemuliaan dan kekuasaan untuk memimpin kerajaan yang kekal. Karena itu, memperhatikan Keluaran 40:34 & 38; Markus 14 :62; Kisah Para Rasul 1 : 9 & 11; Wahyu 1:7 maka dapat kita katakan bahwa ungkapan “awan-awan dari langit” bisa saja menggambarkan tentang kemuliaan tetapi juga tentang kedatangan ke dua dalam perjanjian Baru. Lalu, siapakah yang disebut anak manusia dan siapakah juga yang disapa Yang Lanjut Usia?. Pada teks ini, tidak disebutkan secara jelas, siapakah yang disapa sebagai anak manusia, juga siapakah yang disebut “Yang Lanjut Usia?. Yang pasti anak manusia pada bagian ini, datang dalam kemuliaan sehingga tampil sebagai sosok pribadi ilahi atau surgawi yang sekaligus juga menunjukan sifat- sifat manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa Ia pribadi sorgawi yang datang sebagai manusia untuk berperan aktif dalam proses penghakiman manusia karena ia diberi kerajaan yang kekal oleh yang disebut “Yang Lanjut Usia” Anak manusia ini diberi kekuasaan dan kemuliaan sebagai raja sehingga semua suku bangsa bahkan segala bangsa mengabdi kepadanya. Bahkan kekuasaannya kekal, tidak akan lenyap dan kerajaannya tidak akan musnah. Anak Manusia ini pemilik kerajaan yang kekal. Kerajaan yang kekal, tentu jauh berbeda dengan kerajaan-kerajaan lain yang pernah ada dalam kehidupan dunia ini. Gambaran Anak Manusia dengan kerajaan-Nya yang kekal pada konteks ini menunjukan manifestasi dari Yesus Kristus.

  1. Allah dapat menggunakan apa saja dan siapa saja untuk menyampaikan pesan-Nya kepada manusia dan dunia ini. Termasuk Allah dapat mengizinkan bangsa-bangsa kafir memimpin umat-Nya, agar umat-Nya bertobat dan berbalik kepada Allah.
  2. Allah adalah pengendali seluruh sejarah perjalanan kehidupan dunia.
  3. Penghakiman, penghukuman dan kehidupan yang kekal adalah sesuatu yang pasti bagi orang percaya.
  4. Dalam perayaan minggu Advent ini, ingatlah bahwa kita tidak lagi menantikan Tuhan yang akan datang sebagai bayi mungil di Betlehem, tetapi Ia akan datang kembali sebagai Raja dan Hakim yang meminta pertanggung jawaban seluruh hidup kita kepada-Nya. Sebab itu, siapkan hati dan seluruh hidup kita untuk menyambut kedatangan-Nya. (5)Semua yang terhimpun dalam GKI di Tanah Papua adalah agen perubahan untuk terus menjadi berkat bagi situasi dan keadaan yang sedang terjadi dalam kehidupan dunia saat ini.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini
GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama