Pemberdayaan Yang di Kehendaki Tuhan | Buletin Edisi 26 Mei 2024

PEMBERDAYAAN YANG DI KEHENDAKI TUHAN

[KISAH PARA RASUL 4:23-31]

Saudaraku yang dikasihi Tuhan,

Disini Yesus akan memampukan para murid-Nya agar memberdayakan kemampuan dan potensi yang dimiliki dan ada pada dirinya bahwa kemampuan itu bukan berasal dari diri mereka, tetapi berasal dari Yesus. Karena Yesus ada bersama mereka. Nah, disini terlihat unsur empowering (memberdayakan) terlihat ketika para murid berkata "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan". Ini menunjukkan suatu langkah maju dengan menyebutkan apa yang ada pada mereka, namun tidak akan bermakna apa-apa sehingga mereka membutuhkan empowering dari Tuhan Yesus. Sedangkan unsur charity (amal) terlihat orang banyak yang mengikuti Yesus membutuhkan makanan, namun orang banyak tidak dapat mengupayakan makanan bagi mereka,sehingga hanya bergantung pada Yesus. Dunia pada umumnya diperhadapkan dengan situasi dan kondisi sosial, politik yang tidak menentu, sudah tentu dapat dipastikan bahwa yang terganggu bukan saja relasi antara kelompok masyarakat tertentu yang terdampak melainkan kehidupan beragama, termasuk gereja pun akan tergoncang sebagal akibat dari kemajuan teknologi dan perubahan zaman yang terus terjadi.

Kitab Kisah Para Rasul ,adalah salah satu kitab yang ditulis oleh seorang tabib/dokter yang bernama Lukas, yang juga telah menulis Injil Lukas. Tulisan dalam kitab ini ditujukan kepada seorang yang bernama Teofilus.(bnd. Kisah Para Rasul 1:1"Hai Teofilus dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus". Teofilus adalah orang yang terpandang di masa itu. Hal itu nampak pada sapaan "yang mulia" sebagai gelar yang diberikan kepada wali negeri orang Roma di Yudea (bnd Kis 23:26, 24:2). Fokus pembacaan kita pada minggu ini, terdapat pada Kisah Para Rasul 4:23-31. Secara universal, teks ini berbicara tentang perkembangan gereja mula-mula pasca kebangkitan dan kenaikan Kristus ke surga selanjutnya di mana kita ketahui bahwa kisah ini dimulai dengan pencurahan Roh Kudus dan kemudian para murid diberdayakan dan diberikan kuasa Roh Kudus untuk mulai memberitakan Injil Yesus Kristus.

Pada ayat 22, kita menemukan bahwa para rasul dalam hal ini Petrus dan Yohanes di datangi oleh imam-imam kepala pengawal bait Allah serta orang orang sanuki kedatangan mereka adalah untuk melarang para rasul itu memberitakan Injil Yesus Kristus,Namun dengan kuasa-Nya mereka tetap memberitahukan kabar baik tentang kebangkitan Tuhan Yesus bagi banyak orang.

Ayat,23; Menggambarkan tentang bagaimana setelah Rasul Petrus dan rasul Yohanes dibebaskan atau dilepaskan dari tahanan, dan kemudian pergilah kedua rasul itu kepada teman-teman mereka dan tentu juga adalah bersama dengan komunitas orang percaya mereka, kemudian menceritakan tentang peristiwa besar yang dikerjakan Allah melalui kuasa Roh Kudus, dan tentu hal yang pasti adalah cerita tentang amarah para imam, para tua-tua kepala mereka, karena pemberitaan Petrus dan Yohanes, terutama pemberitaan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan.

Ayat,25-27; Menceritakan tentang bagaimana mereka berseru kepada Tuhan. Hal yang spektakuler dan menarik di sini ialah bahwa doa yang mereka ucapkan, khususnya di ayat 25, kita bisa melihat bahwa doa itu adalah doa yang dikutip dari Mazmur pasal 2 yaitu tentang "Mesias yang akan datang, Mesias yang akan memerintah". Nah saudara, para pembesar ini tidak hanya menentang Mesias ketika ia hidup dan melayani di dunia tetapi bahkan ketika ia sudah naik ke surga mereka terus menentang Injil Yesus Kristus yaitu dengan melarang para rasul dan murid-Nya untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Namun kita dapat menyaksikan bagaimana ketika persekutuan orang percaya ini berdoa dengan sungguh-sungguh maka mereka dapat melihat mujizat Tuhan terjadi.

Ayat,28-30; Merupakan suatu seruan untuk mampu melaksanakan segala sesuatu yang telah Tuhan tentukan dari awal, atau sejak semula oleh kuasa dan kehendak-Nya. Selanjutnya pada ayat,29 kita jumpai Bagaimana ungkapan doa yang disampaikan kepada Tuhan, dengan narasi seperti ini; "Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan Firman-Mu". Bahwa sekalipun mereka dalam ancaman mereka tetap percaya bahwa ada TUHAN, dan pasti Tuhan Sang Pencipta langit dan bumi, yang memiliki otoritas tertinggi akan memberikan mereka kekuatan dan keberanian kepada mereka untuk terus tampil dan memberitahkan injil sesuai petunjuk Roh Kudus. Disini sangat jelas bagaimana keluhan-keluhan pengalaman pahit yang mereka lakukan diceritakan dalam doa. Juga permohonan yang tiada hentinya disampaikan kepada Allah,supaya memberikan keberanian kepada mereka dalam pelaksanaan tugas pemberitaan Injil. Bahkan juga memohon kepada Tuhan untuk diberikan mujizat dan kesembuhan kepada orang yang mendengarkan Firman Tuhan.

Ayat,31; Pada bagian ini, kita melihat dan menyaksikan bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa mereka. Mereka melihat tanda dari jawaban doa. Ketika sedang berdoa goyanglah tempat mereka berkumpul itu. Pergumulan adalah cara Tuhan bukan saja menguji hamba-hamba-Nya.Tetapi juga pergumulan telah memicu mereka untuk berdoa dengan sungguh. Perhatikan,.... pada waktu para rasul atau komunitas orang percaya ini sementara berdoa dikatakan di sana goyanglah tempat dimana mereka sedang berkumpul, dan mereka semua penuh dengan roh kudus. Nah saudara, kasus ini sama atau sangat mirip dengan apa yang terjadi pada peristiwa pencurahan Roh Kudus bahwa kehadiran Allah melalui Kuasa Roh Kudus telah turun atas mereka dan terjadi di tengah-tengah persekutuan orang percaya itu..!Saudara,....begitu luar biasa dan dasyat, setelah mereka selesai berdoa mereka semakin berani untuk memberitakan Firman Allah atau Injil Yesus Kristus dengan semangat yang luar biasa. Nah saudara, Keberanian yang dimaksud bukan melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata atau membinasakan orang yang menghambat, melainkan mempercayakan pekerjaan pemberitaan Injil dalam tuntunan Roh Kudus. Doa adalah gambaran kedekatan Tuhan dengan orang yang sedang bergumul. Tuhan mendengar doa yang disampaikan dengan sungguh-sungguh.

Kitab Kisah Para Rasul, adalah salah satu kitab yang ditulis oleh seorang tabib/dokter yang bernama Lukas, yang juga telah menulis Injil Lukas. Tulisan dalam kitab ini ditujukan kepada seorang yang bernama Teofilus.(bnd. Kisah Para Rasul 1:1"Hai Teofilus dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus". Teofilus adalah orang yang terpandang di masa itu. Hal itu nampak pada sapaan "yang mulia" sebagai gelar yang diberikan kepada wali negeri orang Roma di Yudea (bnd Kis 23:26, 24:2). Fokus pembacaan kita pada minggu ini, terdapat pada Kisah Para Rasul 4:23-31. Secara universal, teks ini berbicara tentang perkembangan gereja mula-mula pasca kebangkitan dan kenaikan Kristus ke surga selanjutnya di mana kita ketahui bahwa kisah ini dimulai dengan pencurahan roh kudus dan kemudian para murid diberdayakan dan diberikan kuasa Roh Kudus untuk mulai memberitakan Injil Yesus Kristus. Untuk itu, ayat 23-31 tidak bisa dipisahkan dengan perikop sebelumnya yakni, Kisah 4:1-:22; yang menggambarkan tentang situasi dan pergumulan yang dialami oleh murid-murid Tuhan Yesus (gereja mula-mula) di dalam tugas memberiakan Injil. Disini kita mendapatkan gambaran bahwa Rasul Petrus dan rasul Yohanes ketika sementara waktu memberitakan Injil Kristus didatangi oleh para pemuka Yahudi, yaitu para imam-imam kepala, pengawal bait Allah, orang saduki, dan mereka dihadapkan di hadapan para pemimpin Yahudi tua-tua ahli-ahli Taurat di hadapan sidang di Yerusalem. Termasuk di dalamnya juga adimam besar hanas dan kayafos Yohanes serta Alexander dan semua orang termasuk keturunan imam besar. (band. Kisah.4:1-6). Namun kemudian kedua rasul itu di lepaskan atau dibebaskan karena para pembesar orang Yehudi ini mereka menjadi takut kepada orang banyak. (band. Ayat, 21).

Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini
GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama