KEMULIAAN ANAK ALLAH DI MASA DEPAN
[ROMA 8 : 18 – 30] Saudaraku yang dikasihi Tuhan,Hari ini hari ke-315, kita masuki minggu ke-2 November, dan minggu ke-45 dalam tahun 2024. Renstra GKI di Tanah Papua rumuskan tahun 2024 adalah tahun “Pemberdayaan”, dan fokus penataan pelayanan triwulan IV Oktober-November-Desember 2024, ialah “Kristus memberdayakan persekutuan GKI guna memberdayakan pribadi, keluarga dan dunia”. Dasar firman Tuhan Roma 8:18-30, tema tekstual untuk minggu “Kemuliaan Allah di masa depan”. Dengan memahami GKI di Tanah Papua sebagai rumah besar milik kita bersama maka semua yang ada di rumah besar milik kita bersama itu wajib kita kerjakan apa yang menjadi tanggungjawab dari rumah kita, yaitu kegiatan sesuai dengan dokumen Renja triwulan ke-4 yang berlaku di Jemaat, Klasis dan Sinode, kita melayani Tuhan dari rumah kita, rumah persekutuan dan doa dalam GKI di Tanah Papua.
Paulus menulis surat kepada Jemaat atau orang-orang Kristen di Roma, baik Yahudi maupun non Yahudi, ketika dia di Korintus dalam perjalanan misinya yang ketiga (57–58 M). Roma merupakan ibu kota kekaisaran Romawi, salah satu kerajaan terbesar yang pernah dikenal dalam sejarah dunia. Secara umum dalam kitab Roma berisikan penjelasan Paulus tentang hubungan yang telah rusak antara manusia dengan Allah akibat dosa dan keselamatan hanya ada melalui iman dalam Anak Allah, Yesus Kristus. Paulus menerangkan tema ini dalam tiga bagian besar: Pertama, pasal 1 – 8 tentang pembenaran oleh iman (“sebab di dalamnya dinyatakan pembenaran oleh Allah, yang bertolak dari iman). Kedua, pasal 9 – 11 tentang posisi bangsa Israel terhadap persekutuan orang-orang percaya kepada Kristus (“pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani”). Ketiga, pasal 12 – 16 tentang arti Injil untuk kehidupan sehari-hari (“orang yang dibenarkan karena imannya, akan hidup”).
PENJELASAN TEKS
Ayat 18 – 25, Pengharapan dan Kerinduan Seluruh Ciptaan untuk Dipulihkan. Rasul Paulus melihat semua ciptaan Allah sebagai satu keluarga yang sedang menderita akitab dosa yang sedang menantikan hari pemulihan. Dijelaskan bahwa masa sekarang seluruh ciptaan Allah telah ditaklukkan kepada kesia-siaan. Mereka mengeluh seperti wanita bersalin dan menderita dalam penantiannya. Sementara masa yang akan datang adalah masa pembebasan, yakni saat anak-anak Allah dinyatakan. Masa penantian ini bukanlah penantian yang sia-sia. Paulus berkata kepada Jemaat di Roma yang sedang mengalami penderitaan karena imannya: “bertekunlah.” Bertekunlah dalam masa penantian meski hidup sarat dengan penderitaan, karena penantianmu dalam pengharapan tidak akan sia-sia, yaitu pengharapan akan kedatangan Kristus yang membebaskan dari penderitaan akibat dosa.
Ayat, 26 – 27, Roh Membantu dalam Kelemahan. Manusia rentan terhadap ketidaksempurnaan yang ada di dunia ini. Manusia tidak bisa menghindari sakit, penuaan dan kematian. Demikian juga permasalahan hidup yang bisa tiba-tiba terjadi. Sementara itu, dalam diri manusia pun ada perjuangan melawan dosa, yang sering kali sangat berat untuk dilawan dengan kekuatan manusia. Melalui bagian ini, Allah melalui perantaran Paulus mengajarkan bahwa manusia sebenarnya adalah mahluk yang lemah. Oleh kerena itu, manusia perlu menyadari bahwa dirinya itu lemah dan rentan sehingga akan memiliki dorongan untuk berdoa. Tuhan Yesus memberikan penolong (Yoh. 14:16) sehingga manusia dapat hidup dalam Roh. Artinya, manusia akan selalu disertai oleh Roh Kristus, Roh Kudus, Roh Allah dalam setiap perjuangan hidup. Dia akan membantu manusia untuk mengutarakan kerinduan hati yang terdalam kepada Allah, yang juga mengetahui isi hati manusia.
Ayat, 28, Allah Turut Bekerja dalam Segala Sesuatu untuk Mendatangkan Kebaikan. Kata “turut bekerja” berarti Allah memelihara segala sesuatu sehingga semuanya berjalan sesuai dengan kehendak-Nya. Roh Kudus akan menuntun untuk mengubah hidup menjadi serupa dengan Kristus. Segala sesuatu berasal dari Allah, dikerjakan oleh Allah dan untuk kemuliaan nama Allah. Dengan demikian orang yang mengasihi Allah tetap melihat dan menghadapi segala sesuatu secara positif, walaupun tantangan hidup sangat berat dan doa yang tidak lagi terucapkan, Roh Kudus akan memampukan berjalan dengan iman bukan dengan penglihatan (tidak mudah putus asa).
Ayat, 29-30, Orang-Orang yang dari Semula Dipilih untuk Diselamatkan Tuhan. Manusia merusak kebaikan ciptaan semenjak jatuh ke dalam dosa. Namun, Allah tetap menginginkan agar semua manusia beroleh hidup yang kekal. Bahkan tujuan utama pengutusan Yesus adalah agar setiap orang percaya beroleh hidup kekal dan orang yang tidak percaya agar mau percaya kepada Allah. Allah menciptakan manusia dengan memberi kehendak bebas agar manusia bisa memilih jalan hidupnya. Mereka yang Tuhan pilih dan ditentukan dari semula, yaitu mereka yang senantiasa setia dalam iman percayanya akan dibenarkan dan dipermuliakan Allah menjadi anak-anak dalam Kerajaan-Nya. Jadi, yang berhak untuk memutuskan siapa yang akan Tuhan selamatkan hanyalah Dia sendiri menurut ukuran dan standar Tuhan tanpa ada satu orang pun yang sanggup mencampuri Dia.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini