MENANTIKAN KRISTUS DENGAN MEMPERHATIKAN KEADAAAN KITA DAN MEMBAHARUI DIRI KITA
[2 TIMOTIUS 3:1-9] Saudaraku yang dikasihi Tuhan,Pada konteks teks ini, Rasul Paulus Hari ini kita sudah memasuki bulan baru, yaitu bulan Desember, hari ke-336, minggu ke-1 Desember, dan minggu ke-48 dalam tahun 2024. Renstra tahun 2024 menyebutnya sebagai tahun “Pemberdayaan”, triwulan IV Oktober-November-Desember 2024, difokuskan pada “Kristus memberdayakan persekutuan GKI guna memberdayakan pribadi, keluarga dan dunia”. Teks firman Tuhan minggu ini II Timotius 3:1-9, tema tekstual: “menantikan Kristus dengan memperhatikan keadaan kita dan membaharui diri kita” dasar firman Tuhan ini mengantar kita hidup dalam minggu Adven I. Jemaat kekasih Tuhan. 4 Minggu lagi kita akan rayakan natal Kristus, kelahiran Kristus. Sebuah penghayatan dan perayaan dari peristiwa yang benar telah terjadi di dunia, di banyak, ribuan tahun yang lalu. Bagaimana persiapan kita? Masa adven, yaitu masa penantian. Penantian dalam 2 pengertian, 1 yaitu penantian akan (penghayatan) kelahiran Yesus Kristus, dan 2 yaitu penantian kedatangan Tuhan Yesus kembali di kali yang kedua, sebagai Raja adil. Kita akan merenungkan ini, bagaimana menantikan (penghayatan) Yesus yang lahir, dengan memperhatikan bacaan kita, II Timotius 3:1-9.
PENJELASAN TEKS DAN PENERAPAN
Jemaat yang diberkati Tuhan. Secara umum, surat Paulus yang kedua kepada Timotius lebih bersifat pribadi. Sebagai bapa rohani, Paulus mengharapkan dan mendoakan Timotius anaknya menjadi seorang prajurit yang baik bagi Kristus dan belajar menanggung penderitaan. Paulus mengingatkan situasi yang terjadi dalam Jemaat. Bahwa ada pengikut Tuhan yang terperangkap dengan kuasa iblis, dan Timotius hendaklah menjauhkan diri dari itu. Sebaliknya Timotius terus memberitakan firman, bahkan jika karena memberitakan firman Timotius tidak diuntungkan, tetap lakukan. Secara khusus dalam bacaan firman ini, saya membaginya menjadi 2 bagian penjelasan. Ayat 1-5, dijelaskan tentang keadaan orang pada akhir zaman. Mereka hidup terpusat pada diri sendiri. Mencintai diri sendiri, menjadi hamba uang, sombong, suka memfitnah, berontak pada orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak peduli agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, tidak suka yang baik, suka berkhianat, tidak pikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Mereka kelihatan beribadah, tetapi sebenarnya tidak mengakui kekuatan ibadah, kekuatan Tuhan yang menjadi pusat dalam ibadah itu. Terhadap orang-orang dan keadaan ini, Paulus nasehati Timotius, jauhi mereka.
Pada ayat 6-9, Paulus jelaskan apa penyebabnya dan apa hasilnya orang-orang yang hidup berpusat mencintai dirinya sendiri ini. Penyebabnya Paulus jelaskan karena ada utusan iblis yang menyelundup dalam jemaat. Dan karena dalam jemaat ada yang lemah, yang mau dijerat dengan dosa. Mereka menjadi jemaat yang selalu ingin diajar kebenaran, tetapi tidak dapat mengenal kebenaran. Hasilnya adalah mereka hidup menentang kebenaran, dan akibat menentang kebenaran, mereka tidak maju-maju dalam iman dan dalam hidup, bahkan kebodohan mereka nampak di lihat orang.
Jemaat kekasih Tuhan. Hari ini kita masuki minggu adven yang pertama. Adven kita tahu bersama, artinya penantian. Apakah penantian penghayatan Yesus yang akan datang, yang lahir –kita rayakan dalam natal Kristus-, atau adven dalam penghayatan pengharapan ekskatologis, Yesus Kristus yang akan datang kembali, sebagai Raja yang akan menghakimi manusia dan dunia. Dalam konteks Jemaat Kristen yang dilayani Timotius, keadaan manusia pada akhir zaman adalah manusia yang mencintai diri sendiri dan bukan mencintai Tuhan. Akibat cinta diri sendiri, segala yang dipikirkan dan dilakukan kepada orang lain adalah jahat dan berdosa di hadapan Allah. Kelihatan beribadah, tetapi sebenarnya tidak penuh mencintai dan percaya Tuhan. Akibat tidak sekedar bagi orang yang mereka perlakukan jahat, tetapi akibatnya akan kembali pada diri mereka sendiri. Yaitu mereka yang bodoh karena mengikuti hawa nafsu mereka, akan kelihatan kebodohan di hadapan lebih banyak orang. Keadaan ini karena ada penyesatan dari dunia dan ada orang percaya yang lemah untuk mengikuti semua penyesatan ini. Hari ini, saat kita masuki adven 1. Secara berlembaga, kita juga diingatkan dan diarahkan untuk menghayati adven ini dengan benar dan lengkap, baru kita menghayati sukacita kemenangan natal. Salah satunya dengan, kita diminta tidak melaksanakan sukacita natal –kelahiran Kristus- dalam masa raya adven. Apakah kita mengerti bagian ini dengan benar, dalam konteks firman ini? Jemaat, maksud pengaturan gereja ini adalah penting kita sungguh menyiapkan hati dan hidup kita. Yang mencintai Tuhan, yang nyata dari hidup yang jauh dari cintai diri sendiri, jauh dari ikuti hawa nafsu dosa, hidup munafik, yang tampilan beribadah, belajar kebenaran, tapi tidak sungguh mengenal dan melakukan kebenaran. Hayati ini dulu, jalani ini dulu. Baharui apa yang perlu dibaharui, jalani dengan lebih baik dan benar sesuai kehendak Tuhan. Jauhi cinta diri sendiri, cinta hawa nafsu, perbaiki hubungan dengan sesama yang telah disakiti, dilukai. Jalani semua ini dulu. Baru... setelah jalani evaluasi diri ini, baru dengan gembira laksanakan kemenangan natal Kristus, karena benar Yesus akan lahir, ada di hati dan hidup kita; karena hidup kita yang jauh dari Tuhan, penuh cinta diri, penuh nawa nafsu, telah kita benahi dalam 4 minggu adven ini.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini