KESEHATIAN KITA DALAM MENYEMBAH TUHAN
[MAZMUR 50:1-23] Saudaraku yang dikasihi Tuhan,PENJELASAN TEKS
Ayat 1 – 13 TUHAN Yang Kita Sembah Mazmur bani Azaf telah dituntun Roh TUHAN untuk menyingkapkan misteri kedahsyatan dan kebesaran dan kemuliaan TUHAN dalam syair. Kita dibuat terkagum-kagum tetapi juga kita dibuat gemetar. Pemazmur Asaf menyebut nama TUHAN yang disembah sebagai "el Elohim Yahweh" bukan :”El shaddai", tetapi Elohim Yahweh adalah "Yang Maha Kuasa". Kedahsyatan dari "Yang maha Kuasa" diungkap dalam syair ini sebagai:
- Kejadian Alam semesta dan memberinya waktu limit, pada matahari terbit dan terbenam, dibuatnya dengan berfirman dan memanggil "wayyiqra"
- Sion puncak keindahan Allah bersinar
- Hadirat Allah yang hadir digambarkan kedahsyatan-Nya api menjilat sekelilingnya bertiup badai yang dahsyat
- Allah adalah Keadilan, Allah adalah Hakim. Allah mengadili umat-Nya.
- Allah Yang Hidup bersaksi Akulah Allah, Allahmu" "elohim Eloheka anoki"
- Dari ayat 8 sampai dengan ayat 15 Mazmur Azaf menyebut TUHAN sebagai "Yang Mahatinggi" le-elyown" ay (14) yaitu Yang Mahatinggi itu, tidak dapat disamakan dengan apapun dan siapapun.
Ayat 16 – 23 Lima Pelajaran Bagi Manusia Lima pelajaran dasar yang tampak pada bagian kedua dari teks bacaan kita hari ini, khususnya dari ayat 16-23. lima pelajaran dimaksud antara lain:
- Hal tentang Tuhan siapapun manusia, ia hanya boleh mewujudkan yang namanya penyembahan dan pengagungan kepada Allah, karena Allah yang membuat ketetapan dan perjanjian adalah Allah yang setia, Mahakasih dan berlimpah kasih setia.
- Saat orang fasik menghujat Allah ia berpikir sedang melakukan hal benar. merayakan kemenangan dari hasil pencurian dan ketidakadilan, jangan menganggap Allah tidak ada. Allah tidak membela, pemazmur mengungkapkan kalimat yang hebat tentang Allah yang hidup dan aktif seolah seperti pasif: "Aku berdiam diri"
- Tuhan adalah Tuhan, Sekalipun ada orang fasik yang menunjukkan kebolehannya. Tuhan adalah Tuhan. Pemazmur menegaskan kalimat yang sangat tepat "Engkau menyangka Aku sederajat dengan engkau". Ciptaan dan Pencipta tetap berbeda selamanya.
- Perilaku kefasikkan melalui perbuatan, tindakan dan perilaku yang tidak memuliakan Tuhan, mengabaikan Tuhan, akan tiba saatnya hal ini terjadi "Aku akan menghukum dan membawa perkara ini kehadapanmu"
- Dalam kefasikkan tidak boleh bermegah dalam kefasikkan, tetapi menepi dan berbalik, akibat yang buruk akan mengikuti kefasikkan, demikian pemazmur melukiskan "Supaya jangan Aku menerkam dan tidak melepaskan"
PENERAPAN
Pada minggu ke-3 bulan Januari 2025 sekali lagi kita diingatkan oleh Firman uhan dari Mazmur 50:1-23 tentang "kesehatian penyembahan kita kepada TUHAN". Karena itu maka kita diarahkan untuk memperhatikan enam hal berikut:
- Hanya ada satu Tuhan yang menjadi dasar utama iman dan penyembahan kita sebagaimana yang diajarkan di dalam Alkitab, janganlah fokus kepada kata "orang" karena dampaknya besar, dan dapat mengalihkan fokus kita
- Allah yang kita sembah adalah "maha kasih dan setia", janganla menganggap remeh dengan kesetiaan dan kasih Tuhan ditengah perkembangan dan teknologi yang maju dan modern.
- Antara iman pribadi kepada Tuhan berbeda dengan "orang fasik". jangan tergoda hanya karena "Allah seolah berdiam untuk orang percaya dan "diam juga untuk orang fasik." Karena Allah kita adalah "dahulu sekarang dan selamanya adalah Allah yang hidup", mendatangkan berkat dan juga penghukuman sesuai waktu-Nya.
- Manusia kita hanya ada kasih kepada Allah, hanya ada penyembahan kepada Allah. itulah yang membedakan antara yang fana dan Yang kekal antara ciptaan dan Pencipta.
- Kefasikkan sedang tumbuh dan melanda generasi kita, kendaraan yang digunakan sebagian adalah melalui pencapaian teknologi saat ini, misalny pengaruh LGBT, pernikahan sejenis sebagai langka "kontra-kreasi bertentangan dengan amanat "pro-kreasi" beranak-cuculah dan berkembang-biaklah dan bertambah-banyaklah dan penuhilah bumi, ini adalah salah satu dari sebagian pengaruh kefasikan, jangan menganggap "trend" lalu terjebak dalam arus dan bertentangan dengan Tuhan, "aku akan menghukum dan membawa perkara ini kehadapanmu" (Maz 50:21)
Jatuh dan bangun adalah riil dalam kehidupan manusia, berusahalah selalu untuk bangun, berbalik dan berpegang pada Tuhan. Amin.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini