PENGGENAPAN NUBUAT MESIAS CERMIT BAGI PENGGENAPAN NUBUAT PEMIMPIN BANGSA PAPUA || BULETIN EDISI 26 JANUARI 2025

PENGGENAPAN NUBUAT MESIAS CERMIN BAGI PENGGENAPAN NUBUAT PEMIMPIN BANGSA PAPUA

[YOHANES 4:1-42]
Saudaraku yang dikasihi Tuhan,

PENJELASAN TEKS

Ayat 1-6 Yesus Memperoleh Murid Lebih Banyak dari Yohanes Pembaptis Laporan penulis Injil Yohanes pada ayat (1-6) tidak kala penting untuk diketahui oleh pendengar atau jemaatnya tentang karya Tuhan Yesus dan karya Yohanes Pembaptis yang berdampak kepada banyak orang. Orang Farisi mendengar tentang dampak dari karya Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya yang telah menghasilkan "pengikut" atau "murid-murid". Bila kita mengurutkan sistem pendidikan Yahudi yang berlaku pada zaman Yesus, misalnya:

  1. Kelas "Miqra" membaca Taurat" untuk anak usia 5 tahun
  2. Kelas "Mish'nah" untuk anak usia 10 tahun
  3. Kelas "Talmud" untuk usia 12-13 tahun (Yesus di bait Allah pada usia 12 Tahun, sudah termasuk dalam kelas "Talmud"
  4. Kelas "Mid'rash" untuk usia 20 tahun. Pada zaman Yesus dua kelas beit Mid'rash" yang terkenal adalah "beit Hilel" dan "beit Shamay". Setelah selesai dari kelas "Mid'drash" seorang dengan keahlian yang dimiliki pada usia 30 tahun dapat menjadi pengajar, dan berujung kepada menghasilkan murid, dan ia disebut sebagai "rabi" atau guru yang menerapkan ilmu dengan jalan mengajar kepada murid-murid, dan menghasilkan murid murid. Dan Yesus mulai mengajar pada usia 30 tahun. Yesus memilik murid-murid, dan Yesus adalah "Guru atau Rabi" Kelas formal seperti ini yang menghasilkan murid-murid. Tetapi murid-murit yang diperoleh Yesus dan murid-murid-Nya, pada teks ini dikisahkan begitu saja, bahwa "orang Farisi mendengar Yesus memperoleh murid-murid yang lebih banyak", dan tanda untuk menjadi murid Yesus adalah "pembaptisan Tanda pembaptisan ini pernah dilakukan oleh Yohanes pembaptis.

Ayat 5 – 26 Dialog Yesus dan Perempuan Samaria: Keselamatan Datang dari Bangsa Yahudi Dialog penuh makna dari tahap ke tahap yang ditemukan disini sangat mengesankan, kita dibuat menemukan misteri indah dalam dialog ini. terdapat sekitar 6 topik yang muncul dalam dialog antara Yesus dan Perempuan Samaria, kita simak dan pelajari bersama-sama setiap isi topik masing-masing, berikut:

Dialog dengan topik pertama dari ayat 5 – 9. Menurut Perempuan Samaria, Yesus meminta minum dan perempuan Samaria adalah pemberi air minum. Penulis Yohanes pada ayat 7 menulis "kata Yesus kepadanya "Berilah Aku minum". Perempuan Samaria merespon dengan mengartikan dua hal. Hal Pertama bersifat "konflik rasis selama ini", perbedaan antara orang Yahudi dan orang Samaria. Hal kedua perempuan Samaria mengatakan bahwa Yesus minta minum kepadaku".

Dialog dengan topik kedua dari ayat 10 – 15 Yesus Pemberi air hidup. Air hidup yang diberikan dalam diri yang meminumnya menjadi mata air, dan air dari mata air Itu terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal. Yesus memberitahu kepada perempuan Samaria bahwa saat ini terjadi karunia Allah" dari kata "Beri Aku minum" yang diucapkan Tuhan Yesus. karunia itu adalah "niscaya engkau telah meminta kepada-Nya, dan la telah memberikan kepadamu air hidup" (ay 10). Perubahan yang terjadi dari dialog pertama pada ay 5-9 adalah, perempuan Samaria menggunakan kata “meminta minum kepadaku", tampak pada ayat (15) respon perempuan Samaria "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah lagi datang kesini untuk menimba air". Ternyata karunia Allah bagi perempuan Samaria adalah bukan Yesus yang minta air tetapi Yesus adalah Air hidup dan perempuan Samaria sekarang sedang bersama dengan Sang Air hidup, dan tepat, perempuan Samaria meminta kepada Tuhan Yesus.

Dialog dengan topik ketiga dari ayat 16-18 "Yesus berkata bahwa perempuan Samaria berkata benar". Ada proses konseling dalam pertayaan Tuhan Yesus, tentang "suami dari perempuan Samaria" untuk turut mengalami "karunia Allah". tetapi, perempuan Samaria mengaku bahwa "aku tidak mempunyai suami". suatu yang tersembunyi seperti "aib pribadi dari perempuan Samaria dalam konseling pribadi ini. Yesus ungkap bahwa "mempunyai lima suami dan yang ada sekarang bukanlah suamimu". Pernyataan perempuan Samaria tentang "aku tidak mempunyai suami adalah pengakuan yang Yesus katakan secara kualitas bahwa "pengakuan dari pernyataan perempuan Samaria ini adalah benar". Ini artinya bahwa yang bermasalah adalah perempuan Samaria, karunia Allah datang kepada yang Allah kehendaki untuk mengubahnya, bila perempuan Samaria berubah, akan diikuti dengan perubahan perilakunya untuk tidak lagi menjalani cara hidup yang salah seperti yang dijalani selama ini, dan ia akan hidup normal hanya dengan satu suami.

Dialog dengan topik ke-empat dari ayat 19-24 Perempuan Samaria memberikan status "Nabi kepada Tuhan Yesus" (ay 19), tetapi Yesus menegaskan "percayalah kepada-Ku, hai perempuan" (ay 21). Perempuan Samaria menyampaikan sama seperti Nabi-Nabi terdahulu bersama dengan moyang "menyembah" di gunung ini, seolah-olah hendak menyamakan Yesus dengan para moyang terdahulu 5 (lima) hal yang mengagetkan perempuan Samaria dan benar-benar baru yang Yesus ajarkan kepada kita dari dialog ini, yaitu:

  1. Penyembahan kepada Bapa tidak lagi berpusat di Samaria dan Yerusalem
  2. Samaria dan dunia menyembah apa yang mereka tidak kenal
  3. Keselamatan hanya datang dari bangsa Yahudi
  4. Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang benar, yaitu yang menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran
  5. Allah itu Roh. Barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam Roh dan Kebenaran.

Dialog dengan topik ke-enam dari ayat 25 – 26 Perempuan Samaria menyebut tentang Mesias dan Kristus yang akan datang dan Tuhan Yesus berkata "Akulah Día, yang sedang berkata-kata dengan engkau". Topik dialog memuncak pada keyakinan tentang Mesias sebagai Kristus. Hal tentang Mesias dan Kristus bukan orang Yahudi yang percakapkan, melainkan perempuan Samaria. Ini artinya, baik Yahudi maupun Samaria memiliki suatu pengharapan akan Mesias. Kita bersama dikagetkan dengan pernyataan Yesus yang begitu terbuka dan meyakinkan tentang kebenaran "pengharapan Mesianis". Bahwa pengharapan itu benar adanya, dan pada hari ini, "pengharapan itu sudah mengalami penggenapan dalam hadirnya Tuhan Yesus Kristus sebagai Mesias dan Juruselamat dunia.

Ayat 27-38 dua pendapat tentang Yesus. Pendapat pertama perempuan Samaria menyebut-Nya "mungkinkah Dia Kristus itu?" (ay 29), pendapat kedua: para rasul menyebut-Nya "Rabi" (ay 31). Dalam dialog antara Tuhan Yesus denga para Rasul. Yesus mengungkapkan dua hal yang penting:

  1. Pertama: Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya (ay 34). Yesus ungkapkan pernyataan ini untuk merespon hal terkait makan dan makanan. Pekerjaan Allah yang dikerjakan-Nya adalah memenuhi maksud kehadiran Allah dalam rupa manusia di dalam dunia.
  2. Kedua Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka" (ay 38)

PENERAPAN

Pengajaran tentang kesehatian dalam minggu ke-4 atau minggu terakhir dalam bulan Januari 2025 sangat menakjubkan, karena kita semakin dibangun, untuk Teguh dan kokoh dalam iman dan pengharapan dan kasih. Firman Tuhan dari Yohanes 4:1-42 suatu dialog dua arah yang memaparkan suatu misteri yang dinubuatkan, dan didalamnya menampilkan suatu "penggenapan" dan merujuk kepada Tuhan Yesus sebagai Sang Mesias yang dinubuatkan itu.

  1. Pembaptisan dengan selam sebagaimana dilakukan oleh Yohanes Pembaptis dan murid-murid Yesus salah satu jalan "pemuridan" yang legitim:
  2. Perempuan mendapatkan ruang untuk mengungkap misteri nubuatan tentang "Mesias" dan Yesus tegaskan bahwa Mesias yang dinubuatkan itu adalah "Akulah Dia yang sedang bercakap-cakap dengan perempuan Samaria"
  3. Hari ini sebagian wilayah di Papua dan diluar Papua sedang dilanda krisis air, alam menyediakan air, mekanisme alam beda dengan Pencipta. Yesus menunjukkan diri-Nya sebagai "Pokok air yang menjadikan atau menghadirkan "mata air bagi siapapun". Tentu, bukan saja dalam pengertian fisik, manusia haus butuh air, tetapi dalam hal ini, fokus kepada Tuhan sebagai pokok yang mengaruniakan hidup dan kedamaian.
  4. Penyembahan kepada Allah dilakukan oleh penyembah-penyembah yang benar. Dan penyembah-penyembah yang benar itu, segera akan hadir. pemuridan sedang terjadi, dan penyembahan kepada Allah dalam Roh dan Kebenaran akan lahir atau hadir dimana-mana di seluruh dunia, tentu di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini
GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama