Khotbah BP Sinode GKITP
Matius 26:36-46Buletin Edisi 23 Maret 2025
PENJELASAN TEKS
Ayat 39 Penekanan doa Yesus ini bukan pada permintaan agar la dapat dibebaskan dari cawan murka Allah, melainkan pada kerelaan-Nya untuk taat kepada kehendak Allah. Disilah Yesus bergumul dengan kuat untuk menundukkan kepala-Nya. Keselamatan dunia dipertaruhkan di Taman Getsemani karena Yesus tahu didepan ada salib. Dia menyatakan bahwa kedatangan-Nya ke dunia adalah untuk melakukan kehendak Bapa, termasuk di dalamnya Dia menyerahkan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (band Yohanes 6:38). Saat Yesus menjelaskan bahwa apa yang akan dihadapi-Nya sebagai merninum cawan dari Allah, Istilah "cawan" sering dikaitkan dengan murka Allah atas dosa manusia dapat kila baca di dalam (Yeremia 25:15-17 serta Mazmur 75:9 dan Wahyu 14:10). Dengan demikian. Yesus mengetahui apa yang akan la hadapi saat menyerahkan nyawa-Nya, yaitu la akan menghadapi murka Allah atas diri-Nya karena la sedang menanggung dosa seluruh umat manusia. Yesus berdoa kepada Bapa adalah doa yang teramat jujur, namun penuh dengan kepasrahan. Dalam doa Yesus berkata: Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku (39a). Doa ini dilanjutkan-Nya dengan ungkapan: "tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (39b). Doa ini mengekspresikan kepasrahan penuh kepada Bapa serta keteguhan hati untuk menempuh jalan salib sebagai jalan penyelamatan. Meskipun Yesus tahu cawan itu tangat menyakitkan, la dengan rela menerimanya.
Ayat 40-42 menjelaskan permintaan Yesus kepada murid-murid dan kegelisahan diri-Nya. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya 'Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan. Beratnya jalan penderitaan yang dialami oleh Yesus, digambarkan melalui bacaan ini.
Ayat 43-44 Menjelaskan keadaan para murid yang tidak konsisten terhadap nasihat maupun ajakan Yesus. sehingga ketika Yesus kembali setelah berdoa kedapatan mereka sedang tidur. Murid-murid mereka tidak sadar kalau saatnya telah tiba bagi Yesus. Itulah sebabnya Yesus begitu gentar dan paral Murid mengantuk dan tertidur. Ketidakpekaan mereka sekarang mencapai puncaknya. Pada saat di mana seluruh tujuan Kristus datang ke dalam dunia akan tergenapi, para murid justru tertidur karena tidak konsisten dengan anjuran Yesus. murid-murid mengerti dan tahu bahwa ada peristiwa sangat besar akan segera terjadi, kalau mereka menyadarinya tentu saja mereka tidak akan mengantuk dan tertidur. Murid-murid yang berikan kepercayaan lebih, yaitu Petrus. Yakobus, dan Yohanes, tertidur dan membiarkan Yesus menghadapi semua penderitaan seorang diri. Mereka begitu lelah dan akhirnya tertidur karena mereka berpikir malam ini adalah malam yang sama seperti dengan malam-malam sebelumnya.
Ayat 45 Menjelaskan Yesus menyuruh murid-murid untuk tidur di saat orang-orang yang akan menangkap Dia telah hampir tiba. Ini bukanlah perintah agar murid tidur kembali, tetapi Yesus mengatakan kalimat ini sebagai suatu bentuk tragedi yang akan terjadi pada diri-Nya, karena para murid yang seharusnya bangun dan berdoa bersama Yesus malah mereka tertidur. Itulah sebabnya dalam ayat 45 Yesus katakan kepada murid-murid-Nya Tidurlah sekarang dan istirahatlah.
Ayat 46 menjelaskan kembali menyuruh murid-murid untuk Bangun dan pergi karena murid yang menyerahkan Yesus bersama dengan orang-orang yang membawa pedang dan pentung yang disuruh oleh imam-imam. Yesus dan murid yang lain tidak melakukan perlawanan. Keberanian Yesus untuk berkata bangunlah marilah kita pergi Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat. Yesus membangunkan para murid agar mereka tidak perlu ditangkap bersama dengan Dia. Yesus tetap memikirkan para murid dan kepentingan mereka. Karena waktu untuk berdoa dan saat didalam taman sudah dilewati karena itu sekarang waktunya untuk bertindak.
PENERAPAN
Pelajaran penting bagi kita yang telah membaca dan mengerti Firman Tuhan ini adalah kita harus setia untuk selalu berdoa. Doa tidak ada orang yang terhindar dari persoalan tetapi bagaimana kita bisa bertahan dan keluar dari persoalan itu. Yesus sangat mengasihi murid-murid-Nya dengan kasih-Nya yang sempurna sama seperti Yesus juga senantiasa mengasihi kita. Kasih Yesus adalah kasih yang paling agung karena Dia rela menanggung semua derita yang dialami-Nya, ini adalah kasih yang tidak bisa dibalaskan oleh siapapun juga, apalagi manusia yang berdoa.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini