Bahan Khotbah : Pengampunan dan Pemulihan Dalam Kristus

Khotbah BP Sinode GKITP

Matius 26:69-75

PENGANTAR

Hari Minggu 13 April adalah hari ke 103 dalam triwulan II April-Mei-Juni 2025, minggu ke-15, minggu sengsara ke-7. Fokus tahun pelayanan 2025, yaitu "kesehatian", yang dimaksud dengan tahun kesehatian adalah "penekanan kepada sinergitas pikiran, hati dan tindakan di dalam melaksanakan semua keputusan Gereja dan melahirkan budaya baru berbasis nilai-nilai Kesehatian, Ketekunan, Kesetiaan dan Ketaatan Iman." Dan tema triwulan II adalah "Sengsara dan kurban penebusan Tuhan Yesus Kristus bagi dunia." sedangkan tema khusus untuk bulan April adalah "Kurban sengsaraJ.HK .M Tuhan Yesus gantikan sengsara manusia dan dunia" dan Firman Tuhan untuk kita dalam minggu sengsara ke-7 dari Matius 26 : 69 - 75 dengan tema tekstual adalah "Pengampunan dan Pemulihan dalam Kristus".

Bapak ibu Jemaat Tuhan yang Allah Kasihi, hari ini kita berada pada minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke-7 dan ini merupakan minggu terakhir dari tujuh minggu yang akan kita lewati sebelum kita memasuki hari raya jumaat agung dan paskah. Pembacaan Alkitab pada hari ini terdapat dalam injil Matius 26 : 69 - 75 dengan perikop pembacaan "Petrus Menyangkal Yesus. Matius adalah salah satu dari dua belas rasul Yesus, diyakini sebagai penulis Injil ini. Sebagai mantan pemungut cukai, Matius menulis dengan perspektif Yahudi yang kuat, menunjukkan bagaimana Yesus memenuhi nubuat Mesianik (yang diurapi) dalam Perjanjian Lama. Injil ini di tulis sekitar tahun 70-80 Masehi. Beberapa ahli berpendapat bahwa penulisan ini dilakukan setelah kehancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi. Injil Matius ditulis dan di tunjukkan kepada orang Yahudi yang telah menjadi pengikut Kristus. Penulis berusaha menunjukkan bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam Perjanjian Lama. Keadaan pada waktu Injil ini ditulis dimana Jemaat Yahudi yang baru percaya menghadapi tekanan dan penganiayaan dari komunitas Yahudi yang tidak menerima Yesus sebagai Mesias. Tetapi juga mereka menghadapi tantangan dari pemerintah Romawi yang cukup berat pada waktu itu.

PENJELASAN TEKS

Untuk memahami ayat perayat dari bagian injil ini, perlu kita mendapatkan penjelasan dan pemaknaan yang mendalam dari teks Injil Matius 26 : 69 - 75 sebagai berikut :

  1. Ayat 69 : Petrus duduk di halaman rumah Imam besar ketika Yesus sedang diadili. Seorang hamba perempuan mengenalinya sebagai salah satu pengikut Yesus. Hal ini menggambarkan situasi berbahaya dan penuh ketakutan yang dialami oleh Petrus setelah penangkapan Yesus.
  2. Ayat 70 : Petrus menyangkal bahwa ia tidak mengenal Yesus didepan semua orang. Ini menunjukkan ketakutan dan kelemahan manusiawi Petrus dalam menghadapi ancaman.
  3. Ayat 71 : Seorang hamba perempuan lain mengenali Petrus dan memberitahu orang-orang di sekitarnya. Keadaan ini menunjukkan tekanan sosial semakin meningkat terhadap Petrus.
  4. Ayat 72 : Petrus sekali lagi menyangkal Yesus, kali ini dengan sumpah. Hal itu menunjukkan peningkatan ketakutan dan keputusasaan Petrus.
  5. Ayat 73 : Orang-orang di sekitar mengenali aksen (logat) Petrus sebagai orang Galilea, menguatkan kecurigaan mereka. Ini menunjukkan tekanan dari lingkungan semakin kuat dan tak terhindarkan.
  6. Ayat 74 : Petrus mengutuk dan bersumpah, menyangkal Yesus untuk ketiga kalinya. Segera setelah itu, ayam berkokok. Hal ini memberikan makna kepada kita bahwa pemenuhan nubuatan Yesus bahwa Petrus akan menyangkal-Nya tiga kali sebelum ayam berkokok menjadi nyata.
  7. Ayat 75 : Petrus teringat akan nubuatan Yesus dan merasa sangat menyesal, lalu menangis dengan sedih. Muncul Penyesalan yang mendalam dan momen refleksi bagi Petrus tentang kelemahannya sebagai seorang murid.

PENERAPAN

Tema : "Pengampunan dan Pemulihan dalam Kristus mengantar kita untuk memahami akan makna penderitaan Yesus buat kita semua yaitu :

  1. Pengakuan akan Kelemahan : Seperti Petrus, kita semua memiliki kelemahan dan bisa jatuh dalam situasi tekanan. Pengakuan akan kelemahan kita adalah langkah pertama menuju pemulihan. Dari keadaan ini kita diajak untuk mengakui kelemahan dan dosa kita di hadapan Tuhan, memahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna, semua orang punya kelemahan.
  2. Pertobatan dan Penyesalan: Penyesalan yang tulus seperti yang dialami Petrus adalah penting untuk pertobatan sejati. Melalui penyesalan dari petrus kita diajak untuk merenungkan dosa dan kesalahan kita, dan kita datang kepada Tuhan dengan hati yang hancur dan menyesali akan semua dosa kita.
  3. Pengampunan dari Tuhan Kita belajar dari Yesus dan bagaimana Yesus menunjukkan pengampunan yang besar kepada Petrus meskipun ia telah menyangkal-Nya. Kita semua diingatkan bahwa Tuhan selalu siap mengampuni setiap dosa dan kesalahan, tidak peduli seberapa besar atau kecil dosa kita, jika Yesus dapat melakukannya bagaimana saudara dan saya kepada sesama kita.
  4. Pemulihan dan Penguatan: Setelah penyesalan dan pengampunan, ada pemulihan dan pengutusan. Petrus dipulihkan dan menjadi pemimpin yang kuat dalam gereja mula-mula. Kita semua diajak untuk menerima pemulihan dari Tuhan dan membiarkan diri kita untuk dikuatkan untuk melayani lebih baik. (Perhatikan urutannya: penyesalan/ pertobatan pengampunan, pemulihan dan pengutusan) Amin.
Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini
GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama