Menghadap Ketidakadilan Dengan Bijak

Refleksi Minggu Sengsara V

Oleh : Pdt. Dr. Sostenes Sumihe
Pembacaan Alkitab : Matius 26:47-56
Menghadap Ketidakadilan Dengan Bijak

Ketidakadilan dalam dunia hukum bukan baru ada sekarang. Yesus pada saat diadili oleh imam besar Kayafas tidak ada kesalahan yang menjadi alasan untuk Dia dihukum mati, kecuali tuduhan yang dibuat-buat untuk dijadikan alasan menghukum-Nya. Yesus pun tidak menanggapi semua tuduhan itu, "Yesus tetap diam" (ayat 63). Kejahatan dalam dunia hukum ini menunjukkan bahwa dalam bidang hukum yang seharusnya menegakkan kebenaran dan keadilan sudah sangat kuat dipengaruhi oleh kejahatan manusia yang ada dalam kuasa dosa. Tidak ada satu bagian dari kehidupan manusia yang bebas dari dosa dan kejahatan. Dan sampai sekarang seperti itu.

Atas tuduhan dari banyak saksi dusta, Yesus diam saja. Tetapi ada satu pertanyaan dari iman besar, Kayafas, yang tidak didiamkan Yesus, yakni mengenai keberadaan diri-Nya sebagai Mesias. "Lalu kata imam besar kepada-Nya: "Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah" (ayat 63). Yesus membenarkannya dengan berkata kepada imam besar itu: "Engkau telah mengatakannya"(ayat 64). Jadi Yesus menempatkan pernyataan imam besar itu sebagai sebuah pengakuan. Imam besar sendiri mengakui bahwa Yesus itu Mesias. Akan tetapi, Yesus segera menambahkan: "Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan yang Maha Kuasa dan datang di atas awan-awan di langit" (ayat 64). Keterangan Yesus ini meluruskan faham tentang Mesias dalam pengakuam imam besar yang membatasinya sebagai pemimpin politik yang akan menjadi rival politik penguasa Romawi, karena itu sekalipun tidak ditemukan kesalahan, tetapi dijatuhkan hukuman mati berdasarkan desakan massa Yahudi. Yesus mengikatkan Kayafas, sekalipun untuk kepentingan politik Dia dihukum mati, tetapi hukuman mati itu tidak akan membatasi dan mengakhiri keberadaan-Nya sebagai Mesias yang berasal dari Allah, yang akan duduk di sebelah kanan yang Maha Kuasa. Dalam pengadilan dunia Yesus membiarkan diri-Nya dikalahkan, dan menjalani kematian untuk memenangkan manusia dari kuasa dosa dan kematian. "Duduk disebelah kanan yang Maha Kuasa", menunjukkan kemenangan Yesus atas kematian, dan ini sekaligus merupakan kemenangan setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Dalam minggu sengsara yang ke-6 ini setiap orang Kristen dan secara khusus warga GKI di Tanah Papua patut menghayati dengan sungguh bahwa dalam iman kepada Kristus Yesus, kita bukan lagi orang-orang yang berada di bawah kuasa dosa dan kematian, melainkan sebagai orang-orang yang telah dimenangkan Kristus, sehingga kita bukan lagi hamba-hamba kejahatan, melainkan orang-orang yang menang atas kejahatan dan menjalani hidup ini dalam kebenaran. Kita memang masih berhadapan dengan berbagai tantangan dan masalah kehidupan seperti dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan hukum. Namun semua tantangan dan persoalan kehidupan itu, kita hadapi sebagai orang-orang yang sudah dimenangkan Kristus, dan di dalam Kristus kita akan dapat menghadapi dan mengatasi semua beban kehidupan itu. Kepada orang Kristen di Filipi, Rasul Paulus mengatakan, bahwa "segala hal dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku" (Fil 4:13). Pernyataan Rasul Paulus in patut kita ingat dan hayati dengan sungguh-sungguh. Orang Kristen adalah orang yang ada di dalam Kristus, bukan orang bersama Kristus. Karena itu, apapan tantangan kehidupan hari ini, orang Kristen dapat menghadapi dan mengatasinya, karena kita ada di dalam Kristus dan Kristus ada di dalam kita. Di dalam Kristus kita akan dapat memenangkan semua hambatan yang menjadi tantangan untuk kita hidup dalam iman. Asalkan kita menjalani hidup ini bukan lagi berdasarkan ego kemanusiaan kita, melainkan menurut kehendak Tuhan. Amin!

Kita hari ini lebih cenderng menganggap sebagai orang Kristen dan warga GKI yang ada bersama Kristus. Karena itu, tidak heran sekalipun Yesus sudah menangkan kita dari kuasa dosa, tetapi tidak ada karakter Kristus pada kita, yang ada ialah ego kemanusiaan kita. Amin.

Untuk Informasi lainnya yang terdapat di dalam buletin, Silahkan download file pdf yang link-nya tersedia di bawah ini
GKI Martin Luther

Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama